Rencana Indonesia Go Nuclear, DPR: Bagaimana Kembangkan Nuklir Jika BATAN Dibubarkan?

- 25 April 2021, 07:41 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Sumber: Pixabay / Geralt-9301/

Baca Juga: Akses Vaksin Covid-19, Investasi, dan Teritori Menjadi Topik Pertemuan Indonesia – Vietnam

Baca Juga: Akses Vaksin Covid-19, Investasi, dan Teritori Menjadi Topik Pertemuan Indonesia – Vietnam

"Namun, kalau harus membubarkan atau melebur BATAN dan ke dalam BRIN itu sudah kebablasan," tegasnya.

Menurut Mulyanto, Indonesia sudah cukup berpengalaman dan mampu mengelola reaktor nuklir. Pengalaman itu sudah sejak tahun 60-an, baik pada reaktor nuklir di Bandung, reaktor di Yogya dan reaktor GA Siwabessy di Puspitek Serpong.

Karena itu Mulyanto berharap Indonesia bisa go nuclear, mandiri dan mampu mengelola nuklir untuk kepentingan bangsa.

Baca Juga: Roket Milik SpaceX Bawa Manusia ke Stasiun Luar Angkasa dan Riset

Baca Juga: Kepolisian Tangkap Penambang Liar di Kawasan Sakral Masyarakat Baduy

"Dari sisi SDM pun sudah cukup lumayan banyak, baik yang dididik dalam program nuklir di UI, UGM dan ITB atau dalam Sekolah Tinggi Teknik Nuklir (STTN), BATAN (Badan tenaga Nuklir Nasional) sendiri. Angkatan pertama dan kedua SDM nuklir ini sebagian sudah pensiun," kata Mulyanto.

Mulyanto menilai pengembangan listrik nuklir ini sangat tepat ketika recovery Covid-19 selesai dan kita akan menggenjot sektor industri. Karena daya terpasang listrik nuklir sangat besar, dapat di atas 1000 MW per unit pembangkit.

Selain itu, karena penggantian bahan bakarnya yang relatif jarang. Masa guna bahan bakar nuklir di dalam reaktor antara 3 hingga 6 tahun maka listrik nuklir lebih stabil sepanjang tahun.

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini