Huda juga mempertanyakan terkait tidak adanya penjelasan mengenai perjuangan KH Hasyim Asy’ari pada sampul Kamus Sejarah Jilid I.
Dia juga mengaku heran adanya nama-nama tokoh penjajah Belanda dan Jepang yang masuk ke dalam kamus tersebut, yang secara jelas tidak memiliki andil dalam proses pembentukkan negara Indonesia.
"Anehnya di sampul Kamus Sejarah Jilid I ini ada gambar KH Hasyim Asy'ari, tapi dalam kontennya tidak dimasukkan sejarah dan kiprah perjuangan beliau,” kata Huda.
“Lebih aneh lagi ada nama-nama tokoh lain yang masuk kamus ini, termasuk nama Gubernur Belanda HJ Van Mook dan tokoh militer Jepang Harada Kumaichi, yang dipandang berkontribusi dalam proses pembentukan negara Indonesia," tambah Huda.
Sebelumnya, melalui laman resmi Kemendikbud, Jenderal (Dirjen) Kemendikbud Hilmar Farid telah membantah beredarnya isu miring yang menyoroti pihak Kemendikbud yang ingin membelokkan fakta sejarah Indonesia.
"Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa tidak mungkin Kemendikbud mengesampingkan sejarah bangsa ini, apalagi para tokoh dan para penerusnya,” jelas Hilmar.
Hilmar juga menegaskan bahwasanya dokumen tidak resmi yang beredar di kalangan masyarakat itu merupakan softcopy yang masih memerlukan penyempurnaan.
"Naskah tersebut tidak pernah kami cetak dan edarkan kepada masyarakat," tutur Hilmar.***