"Naskah tersebut tidak pernah kami cetak dan edarkan kepada masyarakat," kata Hilmar.
Hilmar juga membantah adanya tuduhan yang ditunjukkan kepada Kemendikbud, yang sengaja melupakan peran tokoh pahlawan dalam sejarah bangsa Indonesia.
"Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa tidak mungkin Kemendikbud mengesampingkan sejarah bangsa ini, apalagi para tokoh dan para penerusnya,” jelas Hilmar.
Kabar hilangnya tokoh pendiri NU dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I itu juga telah menuai komentar pedas dari Netizen Twitter.
Menurut pemilik akun Twitter @MuhNur0892272, bahwa saat ini bangsa Indonesia secara sadar tengah membiarkan negeri ini dijajah oleh penguasa komunis.
"Secara sadar kita sedang di jajah oleh Komunis dan secara sadar kita membiarkan hal itu terjadi..," tulis @MuhNur0892272.
Hal serupa juga dikatakan oleh pemilik akun Twitter @PutrantoYogie. Dia mempertanyakan begitu banyak pihak yang mendukung pemerintah meski saat ini gerak-gerik operasi PKI sudah terlihat jelas.
"Operasi senyap PKI kenapa sudah terang-terangan sekarang ini. Tapi, masih banyak yah yang mendukung pemerintah," cuit @PutrantoYogie.***