KH Hasyim Asyari Hilang dari Kamus Sejarah Indonesia, Nicho Silalahi Sebut Jokowi Suka Cuci Tangan

- 20 April 2021, 20:09 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /Instagram/@jokowi

SEPUTARTANGSEL.COM - Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari dihilangkan dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Hal ini pun menimbulkan sejumlah polemik di kalangan publik dan memancing sejumlah tokoh untuk ikut berkomentar.

Salah satunya adalah Aktivis ProDem Nicho Silalahi.

Baca Juga: UPDATE 20 APRIL: Data Covid-19 Indonesia, Total Terkonfirmasi 1.614.849, Pasien Sembuh Naik Jadi 1.468.142

Baca Juga: UPDATE 20 APRIL: Data Covid-19 Tangerang Selatan, Total ODP 15.360, Kasus Positif Tambah 30 Jadi 10.672 Orang

Melalui akun Twitter pribadinya, Nicho juga mempermasalahkan hilangnya Pancasila dan Bahasa Indonesia.

Menurutnya, kedua persoalan tersebut menunjukkan bahwa saat ini bagian sejarah Indonesia sedang diobok-obok.

"Setelah Pancasila dan Bahasa Indonesia Hilang, Kini bagian Sejarah diobok-obok," kata Nicho, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi pada hari Selasa, 20 April 2021.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Protes dan Minta Kemendikbud untuk Revisi Kamus Sejarah, Netizen: Kita Sedang Dijajah Komunis

Baca Juga: Pelaku Penistaan Agama Joseph Paul Zhang Masih Berstatus WNI, Masuk DPO, dan Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Akibat hal ini, dia pun melayangkan kritik dan sindiran pedas kepada Presiden Joko Widodo.

Dia menilai, Jokowi suka cuci tangan dan menyalahkan para menterinya. Padahal selama ini yang terlihat hanyalah visi dan misi Presiden, bukan visi dan misi menteri.

"Giliran ribut maka cukup salahkan Menterinya buat cuci tangan, padahal sangat jelas tidak ada visi dan misi Menteri, yang ada hanyalah Visi dan Misi Presiden, bukan begitu pak presiden @jokowi?," ujarnya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini