Bencana NTT dan NTB, Kemenkominfo dan Operator Seluler Tengah Memulihkan Layanan

- 6 April 2021, 23:28 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Sumber: Pexels / Troy Squillaci/

SEPUTARTANGSEL.COM – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika  (Kemenkominfo) bersama dengan operator seluler tengah melakukan pemantauan dan pemulihan layanan telekomunikasi di wilayah terdampak bencana.

Seperti lokasi bencana banjir bandang dan longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap jaringan telekomunikasi di lokasi bencana tersebut.

Baca Juga: Seakan Berupaya Caplok, Aktivitas Militer China Meningkat di Dekat Taiwan

Baca Juga: Hati-Hati, Masker Medis Palsu Banyak Dijual di Pasaran

"Kami terus melakukan monitoring terhadap jaringan telekomunikasi dan meminta operator seluler untuk mengerahkan segala upaya pemulihan layanan terhadap site seluler yang masih down, sehingga dapat berfungsi kembali secara normal meskipun jaringan listrik belum kembali tersedia," ucapnya.

Operator seluler saat ini tengah berupaya keras untuk kembali mengaktifkan sebagian base-transceiver station (BTS) yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Seperti dikutip dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Bersama operator seluler, kami berkomitmen untuk terus menyediakan kapasitas dan kualitas layanan telekomunikasi terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR Tegaskan Indonesia Harusnya Bersyukur Dengan Keberagaman Yang Dimiliki

Baca Juga: Efek Embargo Vaksin, Menteri Kesehatan Terpaksa Prioritaskan Lansia dan Guru

Kemenkominfo juga melakukan monitoring infrastruktur dan layanan telekomunikasi di wilayah terdampak seperti di Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur.

Di Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang yang berada di Provinsi NTT, serta Kabupaten Bima yang berada di Provinsi NTB.

Akibat kejadian ini, aliran listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) terputus sehingga menyebabkan beberapa site BTS seluler mengalami down service dan tidak dapat berfungsi.

Baca Juga: Jaringan Terorisme Menyasar Generasi Milenial, Polri Siapkan Antisipasi

Baca Juga: Menteri Luar Negeri Iran Minta Inggris dan Prancis Dukung Perjanjian Nuklir Iran di Wina

Hasil monitoring operator seluler sampai dengan hari Senin, 5 April 2021 pukul 11.00 WIB menunjukkan ada 98 site yang terdampak (down) dari 2.638 site eksisting di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang, Provinsi NTT.

Selain itu, di Kabupaten Bima, Provinsi NTB, ada sekitar 4 site yang terdampak dari 663 site eksisting.

“Sedangkan, 6 site BTS Universal Service Obligation (USO) yang berada di Kabupaten Lembata tidak terdampak oleh bencana tersebut dan harapannya akan tetap terus demikian,” katanya.

Baca Juga: Paus Fransiskus Berharap Pembatasan Ketat Selama Pandemi Segera Dicabut

Baca Juga: Menteri Agama Ingin Jadikan Indonesia Sebagai Barometer Keagamaan Dunia

Ia juga menambahkan bahwa saat ini operator seluler telah menyediakan Mobile Backup Power (MBP) atau genset untuk menyambungkan kembali site BTS yang terdampak.

Hal ini dilakukan sebagai langkah alternatif agar layanan bagi pelanggan tetap bisa terjaga.

“Beberapa daerah yang terkena bencana juga mengalami fiber-optic cut. Namun, layanan telah kembali normal karena sudah dilakukan penyambungan kembali,” tuturnya.

Baca Juga: Indonesia Terus Kejar Target Energi Terbarukan 2030

Baca Juga: Masker Palsu Marak Beredar, Kenali Ciri Masker Yang Layak Pakai

Tak hanya itu, Ia juga turut menyampaikan dukacita kepada korban dari musibah banjir dan longsor.

“Atas nama pribadi dan seluruh sivitas Kementerian Kominfo, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban meninggal dunia. Saya berharap agar masyarakat setempat diberikan kekuatan, dan semoga bencana ini dapat segera tertangani dengan baik," katanya.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah