Labeli KSP Moeldoko sebagai Pembohong, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono: Bukan Sesuatu yang Baru

- 30 Maret 2021, 14:45 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono /Foto: Twitter/@PDemokrat/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan tanggapan atas pernyataan Moeldoko terkait dugaan tarikan ideologi di dalam internal partainya.

Hal ini disampaikan oleh AHY dalam acara konferensi pers yang diselenggarakan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Wisma Proklamasi No.41, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin, 29 Maret 2021.

Dalam pernyataannya, AHY menyebutkan bahwa isu yang dituduhkan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko kepada Partai Demokrat adalah fitnah yang mengandung unsur hoaks.

Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Meninggalkan Surat Wasiat, Begini Isinya

Baca Juga: Prancis Tuding Vaksin Sputnik V adalah Alat Propaganda Rusia

"Kader-kader utama Partai Demokrat dari beragam identitas, bisa menjelaskan kepada publik bahwa isu pertentangan ideologi dalam tubuh Demokrat adalah fitnah, hoaks dan tuduhan yang keji," kata AHY, seperti dikutip oleh Seputartangsel.com dari kanal Youtube Agus Yudhoyono pada Selasa, 30 Maret 2021.

Putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menegaskan bahwa pernyataan Moeldoko itu tidak dapat dibenarkan.

Hal ini dikarenakan, AHY menilai fitnah yang dilayangkan oleh Ketum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) itu sangat bertentangan dengan Partai Demokrat yang justru berpegang teguh terhadap ideologi Pancasila.

Baca Juga: Kilang Balongan Terbakar, DPR Minta Pemerintah Tidak Kalah dengan Mafia Impor Minyak

Baca Juga: Ditemukan Atribut FPI dalam Penangkapan Teroris di Jaktim, Mustofa: Masih Kencling, Perawatan Tak Sembarangan

"Kami tegaskan bahwa ideologi Partai Demokrat adalah Pancasila. Partai Demokrat juga menjujung tinggi kebhinekaan atau pluralisme. Ini sudah final, harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi," kata AHY.

"Jika yang KSP Moeldoko maksudkan adalah masalah radikalisme, justru Partai Demokrat dengan azaz nasionalis-religius. Partai Demokrat menolak ideologi radikal tumbuh berkembang di Indonesia," sambung AHY.

Menurut AHY, Partai Demokrat telah secara konsisten menolak eksploitasi identitas, yang dapat memecah belah kesatuan bangsa di tanah air.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire FF Terbaru Selasa 30 Maret 2021, Segera Klaim Banyak Hadiah Menarik

Baca Juga: Mantan GAM Ikut Hadiri Acara Ini, Apa Permintaan Mereka?

Meski Mantan Panglima TNI itu bersikeras untuk menyebarkan isu miring Demokrat di hadapan publik, AHY mengaku tidak merasa kaget atas kebohongan tersebut.

Sebab, kebohongan yang sengaja diciptakan oleh kubu Moeldoko itu bukanlah untuk hal pertama kalinya.

Bahkan, AHY beserta seluruh karder Partai Demokrat itu meyakini jika sejak awal Moeldoko telah mengabaikan pedoman etika dan nilai-nilai moral, termasuk nilai etika keprajuritan yang seharusnya melekat dalam dirinya.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire FF Terbaru Selasa 30 Maret 2021, Segera Klaim Banyak Hadiah Menarik

Baca Juga: Mantan GAM Ikut Hadiri Acara Ini, Apa Permintaan Mereka?

"Kebohongan kubu KSP Moeldoko sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Bahkan sejak awal seluruh kader Partai Demokrat yakin bahwa KSP Moeldoko tidak memedulikan etika dan nilai-nilai moral yang kita pedomi sebagai bangsa beradab, apalagi nilai-nilai etika dan keprajuritan," ucap AHY.

Oleh karena itu, AHY menuntut Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu untuk segera bertanggung jawab atas pernyataanya yang dinilai telah menyakiti para penggagas, para pendiri, dan seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat.

"KSP Moeldoko harus bertanggung jawab atas pernyataannya. Karena pernyataan KSP Moeldoko itu menyakiti perasaan para penggagas, para pendiri dan seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat dimanapun berada." tambah Ketua Umum Partai Demokrat Versi Kongres V dalam pernyataannya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini