SEPUTARTANGSEL.COM - Kisruh dalam kubu Partai Demokrat masih memanas, terlebih setelah kemunculan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB), Moeldoko untuk memberikan pernyataannya ke hadapan publik.
Menurut Moeldoko, dirinya sudah didaulat sebagai Ketum Partai Demokrat setelah terjadinya kisruh internal yang diakibatkan oleh perbedaan ideologi untuk menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Menanggapi pernyataan Moeldoko, Politisi Partai Demokrat Rachlan Nashidik mengatakan bahwa sikap Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu sangat berbanding terbalik dengan ketika dirinya dilantik sebagai Panglima TNI oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: Cuitan Rizal Ramli Soal Gibran Salah, Ferdinand Hutahaean: Manusia yang Dirasuki Kebencian
Rachland mengungkapkan, saat pelantikan Moeldoko mencium tangan dan menyanjung-nyanjung SBY.
"Dulu @GeneralMoeldoko cium tangan SBY, menyanjung puji Presiden RI ke-6, yang mengangkatnya jadi KSAD lalu Panglima TNI," tulis Rachland, seperti dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @RachlanNashidik pada hari Senin, 29 Maret 2021.
Lebih lanjut, Rachland mengatakan bahwa saat ini Moeldoko justru menusuk SBY dari belakang dengan cara memfitnah Presiden RI ke-6 itu.
Baca Juga: Polisi Identifikasi Pelaku Bom, Pasangan Suami Istri dan Meninggalkan Surat Wasiat