SEPUTARTANGSEL.COM - Pariwisata menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi di Indonesia juga dunia.
Namun, sejak pandemi hampir semua destinasi wisata terpaksa ditutup dengan alasan keamanan dan kesehatan.
Mau tak mau hal ini mempengaruhi sektor lainnya, seperti jasa perjalanan, hotel, perdagangan, dan kerajinan.
Baca Juga: Setahun Sudah Pandemi Covid-19 Melanda, Begini Cerita Kesedihan Tenaga Medis dari Seluruh Dunia
Baca Juga: Pertarungan Mbappe Vs Messi, Barcelona Tersingkir dari Liga Champions
Setelah setahun pandemi melanda Indonesia sebuah titik terang bagi pariwisata telah datang.
Kini di beberapa daerah, destinasi wisata mulai dibuka dengan tetap melakukan protokol kesehatan. Hal ini tentunya disambut dengan baik oleh banyak pelaku usaha terkait.
Baru-baru ini Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah bersinergi serta kolaborasi dengan banyak pihak untuk kembali membangkitkan sektor pariwisata.
Kementerian menggandeng pihak kepolisian untuk membantu menjaga terlaksananya protokol kesehatan.
Masyarakat telah lama menunggu untuk dapat berwisata kembali. Kerjasama antara semua pihak sangat diperlukan.
Sektor pariwisata penting. Bukan hanya menjadi penggerak ekonomi rakyat juga pemasukan bagi devisa negara.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Besok Penutupan Registrasi Akun LTMPT untuk Bisa Ikut UTBK
Sebelum pandemi melanda, sektor ini menyumbang cukup besar devisa. Dari tahun ke tahun jumlah kunjungan wisatawan mancanegara terus meningkat.
Pada tahun 2015 sebesar 10,41 juta, 2016 sebesar 12,01 juta, 2017 sebesar 14,04 juta dan tahun 2018 naik menjadi 15,81 juta.
"Pariwisata menggeliat, ekonomi bangkit. Tapi jangan lupa, patuhi protokol kesehatan,” ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K.,M.Si dalam sambutan tertulis pada webinar di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu siang 10 Maret 2021. Sambutan dibacakan oleh Karo Telemedia Brigjen Pol. Muharrom Riyadi.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Segera Operasikan Bus Listrik Transjakarta, Akankah Tarifnya Berubah?
Webinar dihadiri oleh banyak pihak. Di antaranya, yaitu Haryadi Sukamdani (Ketua Umum APINDO), Sonny Harry B. Harmadi (Kabid Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19), Dr. Ir. Hari Santoso Sungkar (Deputi Bidang Pengembangan Destinas dan Infrastruktur Kemenparekraf); dan Brigjen Pol. Suhendri, S.H., S.I.K. (Dirpamobvit Korsabhara Baharkam Polri).
Sejak pandemi melanda, sektor pariwisata mengalami penurunan yang sangat besar hingga lebih dari 80%. Hal ini tentunya sangat berpengaruh pada perekonomian rakyat dan pendapatan negara. Dengan mulai dibukanya beberapa destinasi wisata, tentunya sebuah berita yang menggembirakan.
Ketua Umum APINDO Haryadi Sukamdani meyakini, keberhasilan vaksinasi Covid-19 menjadi game changer di sektor pariwisata. Jika vaksinasi sukses, kebangkitan akan lebih cepat.
Sementara itu, pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf menyiapkan 6 langkah untuk membangkitkan sektor pariwisata di Indonesia.
Pertama, stimulus hibah pariwisata yang besarannya tahun ini masih dibahas. Kedua, pengembangan free covid corridor atau travel corridor arangement yang konsepnya sedang finalisasi. Ketiga, pengembangan kawasan ekonomi khusus.
Selanjutnya ada langkah memfasilitasi on boarding program digitalisasi pelaku ekonomi kreatif; pengembangan desa wisata; dan vaksinasi bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. ***