SEPUTARTANGSEL.COM - Kabar perebutan kekuasaan secara paksa atau 'kudeta' terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY terlihat 'blunder'.
Gerakan kudeta yang disampaikan oleh AHY pada Senin, 1 Januari 2021 ternyata dibantah oleh pendiri dan senior Partai Demokrat.
Ditambah lagi, isu kudeta terhadap AHY itu melibatkan pihak eksternal, sehingga hal itu disebut tidak tepat.
Baca Juga: Polri Gandeng Densus 88 dalam Gelar Perkara Terkait 92 Rekening Milik FPI, Ternyata Ini Alasannya
Hal ini disampaikan oleh Mantan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Ahmad Yahya.
"Untuk meluruskan pernyataan AHY yang melibatkan eksternal adalah tidak tepat, padahal ini urusan internal partai," kata Ahmad Yahya saat melakukan konferensi pers di Jakarta, seperti dikutip dari Antara,Selasa 2 Februari 2021.
Ahmad Yahya lantas membeberkan bahwa pihaknya telah mendengar keluhan para kader yang kecewa terkait pelaksanaan Kongres pada Maret 2020.
Kongres tersebut, menurut para kader yang disampaikan oleh Ahmad Yahya adalah cacat hukum karena tidak sesuai dengan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
"Tidak memenuhi tata cara Kongres partai, tidak ada LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban), terkesan kongres jadi-jadian, pengangkatan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono dipaksakan," ungkapnya.