Kementerian Kesehatan Pastikan Reaksi Anafilaktik dalam Vaksinasi Covid-19 Belum Ditemukan

- 25 Januari 2021, 14:41 WIB
Vaksinasi tenaga kesehatan DKI Jakarta sebanyak 23120 mulai Kamis 14 Januari 2021
Vaksinasi tenaga kesehatan DKI Jakarta sebanyak 23120 mulai Kamis 14 Januari 2021 /Foto: jakarta.go.id/

SEPUTARTANGSEL.COM- Kabar soal Bupati Sleman yang sudah divaksin kemudian setelah beberapa waktu didiagnosis positif Covid-19 menjadi bahan berita yang ramai. Bahkan hingga membuat orang takut untuk disuktik vaksin Covid-19 dan hoax bertebaran.

Ketua Komnas KIPI Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), mengatakan bahwa reaksi anafilaktik akibat vaksinasi sangat jarang terjadi.

"Dari satu juta dosis, terjadi sebanyak 1 atau 2 kasus. Selain disebabkan vaksin, reaksi anafilaktik juga bisa terjadi akibat faktor lain," kata dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K).

Baca Juga: KPK Panggil 2 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Dana Bansos Hari Ini

Baca Juga: Budiman Sujatmiko: Kembangkan Koperasi di Desa Berbasis Data dan Teknologi Diintegrasikan ke PTPN V

Anafilaktik adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat. Syok anafilaktik membutuhkan pertolongan yang cepat dan tepat.

Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, guru Besar UNPAD sekaligus Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Sinovac menegaskan bahwa kejadian anafilaktik pasti akan terjadi untuk penyuntikan skala besar.

Sehingga sudah menjadi tugas fasilitas pelayanan kesehatan harus selalu siap mengantisipasi kemungkinan kejadian tersebut.

Baca Juga: Harga Daging Sapi Melonjak, Anggota DPR: Belum Ada Keberhasilan Program Swasembada Daging Sapi

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: Kemkes.go.id


Tags

Terkait

Terkini

x