KNKT Mengunduh Data FDR Sriwijaya Air SJ 182. Begini Prosesnya

- 14 Januari 2021, 10:49 WIB
FDR Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan
FDR Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan /facebook KNKT/

SEPUTARTANGSEL.COM- Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyampaikan hasil identifikasi tim KNKT atas peristiwa hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

pengumpulan data awal KNKT dari data radar (ADS-B) dari Perum LPPNPI (Airnav Indonesia). Tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB terbang menuju arah barat laut. Pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki dan data terakhir pesawat berada di ketinggian 250 kaki.

Baca Juga: Innalillahi.. Ulama Syekh Ali Jaber Berpulang ke Rahmatullah

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Ketua Yayasan: Negatif Covid-19

Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, megindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga bahwa mesin masih dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air.

Setelah itu KNKT mengumpulkan data dari blackbox Sriwijaya Air SJ 182. Salah satu bagian black box yang sudah ditemukan adalah FDR (Flight Data Recorder).

Untuk mengidentifikasi penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 KNKT kemudian mengambil data dari FDR untuk analisa penyebabnya. 

Baca Juga: Innalillahi, Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

Baca Juga: Vaksin Sinovac Telah Sampai ke Depok, Vaksinansinya Akan Dimulai Hari Ini

FDR yang telah diterima KNKT kemudian dikeluarkan dari boks pengaman dan dibersihkan terlebih dahulu. 

"Proses ini membersihkan dari air laut terutama garam. Karena sudah terendam selama beberapa hari," terang Capt. Nurcahyo Utomo, Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT.

Setelah dibersihkan bagian luar FDR kemudian dilakukan proses pengambilan sembilan modul memori yang ada di dalam FDR.

Baca Juga: Benyamin Davnie Salurkan Bansos BST Kemensos di Kelurahan Pondok Aren

Baca Juga: Kamp Kerja Paksa Xinjiang Tiongkok Membuat Inggris Tinjau Ulang Kebijakan Bisnis

"Sebelum diambil memori, dilakukan dokumentasi. Kemudian dilakukan pembersihan menggunakan destiled water dan alkohol," tambah Nurcahyo Utomo. 

Setelah memori diambil dan dibersihkan, selanjutnya proses pengeringan dengan vacuum khusus. Untuk masing-masing memori dilakukan pengeringan 2 tahap dan lamanya 4 jam.

"Setelah bersih dan kering baru dilakukan proses pengunduhan. Proses pengunduhan salah satu bagian black box Sriwijaya Air SJ 182 ini berupa FDR (Flight Data Recorder)," lanjut Nurcahyo.  

Baca Juga: BMKG Peringatkan Warga Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Waspada Terjadinya Hujan Siang Ini

Baca Juga: Empati Building, Polsek Bekasi Berikan Bansos Bagi Warga yang Menjalani Isolasi Mandiri


<iframe src="https://www.facebook.com/plugins/video.php?height=313&href=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fknkt.dephub%2Fvideos%2F219620979808452%2F&show_text=false&width=560" width="560" height="313" style="border:none;overflow:hidden" scrolling="no" frameborder="0" allowfullscreen="true" allow="autoplay; clipboard-write; encrypted-media; picture-in-picture; web-share" allowFullScreen="true"></iframe>


Pada proses pengunduhan, data memori FDR Sriwijaya SJ 182 dihubungkan dengan memori FDR yang masih bagus. Kemudian mulai dilihat datanya.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Bantuan Subsidi Upah Cair, Calon Kapolri Hingga Dugaan Eks Investigator KNKT

Baca Juga: Sebanyak 14 Kelurahan Kasus Covid-19, Jakarta Pusat Siapkan GOR Untuk Perawatan Pasien OTG

"Proses pengunduhan ini mirip dengan mengunduh data dari memori card menggunakan CD atau player yang bagus. Untuk mengunduh data sendiri memakan waktu sekitar 2 jam apabila lancar tanpa kendala," tutup Nurcahyo. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: facebook KNKT


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x