FDR yang telah diterima KNKT kemudian dikeluarkan dari boks pengaman dan dibersihkan terlebih dahulu.
"Proses ini membersihkan dari air laut terutama garam. Karena sudah terendam selama beberapa hari," terang Capt. Nurcahyo Utomo, Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT.
Setelah dibersihkan bagian luar FDR kemudian dilakukan proses pengambilan sembilan modul memori yang ada di dalam FDR.
Baca Juga: Benyamin Davnie Salurkan Bansos BST Kemensos di Kelurahan Pondok Aren
Baca Juga: Kamp Kerja Paksa Xinjiang Tiongkok Membuat Inggris Tinjau Ulang Kebijakan Bisnis
"Sebelum diambil memori, dilakukan dokumentasi. Kemudian dilakukan pembersihan menggunakan destiled water dan alkohol," tambah Nurcahyo Utomo.
Setelah memori diambil dan dibersihkan, selanjutnya proses pengeringan dengan vacuum khusus. Untuk masing-masing memori dilakukan pengeringan 2 tahap dan lamanya 4 jam.
"Setelah bersih dan kering baru dilakukan proses pengunduhan. Proses pengunduhan salah satu bagian black box Sriwijaya Air SJ 182 ini berupa FDR (Flight Data Recorder)," lanjut Nurcahyo.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Warga Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Waspada Terjadinya Hujan Siang Ini
Baca Juga: Empati Building, Polsek Bekasi Berikan Bansos Bagi Warga yang Menjalani Isolasi Mandiri