Menanggapi hal tersebut, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 29 Desember 2020, ekonom senior Rizal Ramli menyebut, wacana yang diucapkan oleh Sri Mulyani sangat tidak realistis.
"Kalau bicara ekonomi 2020, sebelumnya 2018,2019, ekonomi kita memang sudah melambat, semua indikator makro ekonominya, misalnya, neraca perdagangan, transaksi berjalan, primary balance di anggaran, itu merosot bertahap pelan-pelan," ucapnya.
Baca Juga: Resmi Dibubarkan Pemerintah, Ketua FPI: Biar Masyarakat dan Umat yang Menilai
Baca Juga: FPI Dibubarkan, Anggaran Dasarnya Bertentangan dengan UU No 17 Tahun 2013 Tentang Ormas
Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini pun Indonesia belum pernah keluar dari batas maksimal pertumbuhan ekonomi di angka 5,1 persen.
Rizal Ramli membeberkan sejumlah alasan mengapa pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa anjlok seperti saat ini.
"Begitu terjadi Covid-19 di Wuhan bulan Desember 2019, Indonesia seperti biasa nganggep enteng, turis dari China masih banyak yang masuk, padahal saat itu, semua orang langsung tutup airport-nya, Jepang, Singapura, kita malah sok jago," tuturnya.
Baca Juga: Kegiatan FPI yang Melanggar Hukum sehingga Dibubarkan, Mahfud MD: Memprovokasi
Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Bubarkan FPI yang Dipimpin Habib Rizieq
Bukannya menutup akses dari luar negeri, ucap Rizal Ramli, Indonesia justru malah berusaha untuk menutupi dan menyepelekan Covid-19.