Sri Mulyani Sebut Ekonomi Tumbuh 4,5 Persen di 2021, Rizal Ramli: Kalau Ngibul Jangan Keterlaluan

- 30 Desember 2020, 17:09 WIB
Rizal Ramli (kanan) yang mengkritik ucapan Sri Mulyani (kiri) soal ekonomi Indonesia di tahun 2021.
Rizal Ramli (kanan) yang mengkritik ucapan Sri Mulyani (kiri) soal ekonomi Indonesia di tahun 2021. /Foto: Kolase foto dari maritim.go.id dan Instagram @smindrawati/

"Kita pada saat itu malah kasih insentif untuk turis asing China buat masuk Indonesia. Kita bayar buzzer 720 miliar untuk menutupi bahwa Covid-19 ini gak ada masalah," ujarnya.

Oleh karena itu ia menyampaikan bahwa Indonesia telah membuang tiga bulan pertamanya hingga Maret, yang bisa digunakan untuk menindak tegas masuknya Covid-19 dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi resiko kesehatan dan ekonomi.

Baca Juga: FPI Resmi Dibubarkan Pemerintah, Menkopolhukam Mahfud MD: Lakukan Aktivitas yang Melanggar Hukum

Baca Juga: Gisel Kirim Video Syur ke Michael Yukinobu Pakai Aplikasi AirDrop, Begini Cara Kerjanya

"Nah begitu terjadi Covid-19, masalah ekonomi kita semakin kompleks, semakin merosot, daya beli juga ancur, lapangan pekerjaan nyaris tidak ada. Tapi yang paling penting uang beredar di masyarakat itu berkurang," ucapnya.

Rizal Ramli menjelaskan, dari Januari hingga September ekonomi Indonesia hanya 3 persen, lalu dari September hingga Oktober malah minus.

"Ini belum pernah terjadi sejak tahun 1998, artinya apa, uang yang beredar di masyarakat kesedot untuk membeli surat utang negara, karena utang udah terlalu banyak," tuturnya.

Baca Juga: Ingatlah 5 Kutipan Pendek Ini Saat Harimu Terasa Berat

"Jadi boro-boro di masyarakat ada tambahan uang beredar, malah dikurangi, inilah yang menjelaskan kenapa daya beli itu anjlok luar biasa," katanya.

Sehingga menurutnya, ekonomi di tahun 2020 resmi dinyatakan anjlok karena daya beli turun drastis dan perusahaan banyak yang bangkrut.

Halaman:

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini