Pakar Intelijen Curigai Staf Kedubes Jerman Kunjungi FPI Membawa Misi Khusus

- 21 Desember 2020, 16:22 WIB
Satu staf kedubes Jermar mendatangi markas FPI.
Satu staf kedubes Jermar mendatangi markas FPI. /dok FPI/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pakar intelijen Ridlwan Habib menilai kedatangan diplomat asing yang melakukan spionase terhadap Indonesia bisa diusir paksa.

Ini terkait dengan kedatangan salah seorang staf Kedubes Jerman yang menyambangi Markas FPI di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu 19 Desember 2020 kemarin. Menurut Ridlwan, tak salah bila kedatangan staf Kedubes Jerman patut dicurigai sebagai bagian dari sebuah misi khusus.

"Tindakan diplomat Jerman berkunjung ke markas FPI makin terang. Tak salah bila ada dugaan spionase atau mengemban suatu misi," kata Ridlwan yang juga Direktur The Indonesia Intelligence Institute, Senin 21 Desember 2020.

Baca Juga: Pemberitaan Tempo Soal Korupsi Bansos Dinilai PDIP Trial by The Press

Baca Juga: Kisah Perjuangan Konselor Edukator Di Wilayah Sulit

Kedubes Jerman untuk Indonesia juga mengakui bahwa ada staf diplomatiknya yang datang ke markas Front Pembela Islam (FPI) Petamburan pada Sabtu, 19 Desember 2020. Menurut Kedubes Jerman, kedatangan staf itu atas inisiatif pribadi sang diplomat dan bukan perintah resmi pemerintah Jerman.

Menurut Ridlwan, kedatangan diplomat Jerman itu sangat mencurigakan, apalagi saat ini sedang ada kasus hukum yang dialami anggota FPI. Maka perlu diselidiki lebih dalam maksud dan tujuan serta motif apa yang membuat staf tersebut mengunjungi Markas FPI.

"Tindakan itu mencurigakan dan patut diduga melakukan tindakan spionase atau mata mata. Dalam intelijen tindakan ini harus diwaspadai dan perlu penindakan khusus. Tindakan diplomat Jerman itu janggal sekali," imbuh Ridlwan.

Baca Juga: Bantah Adanya Rekomendasi Gibran, PT Sritex: Tidak Mendapatkan Rekom

Halaman:

Editor: Fandi Permana


Tags

Terkait

Terkini

x