Kecewa Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Ridwan Saidi: Gak Ada Persediaan Maaf Buat Dia

- 2 Desember 2020, 16:07 WIB
Ridwan Saidi (kiri) melakukan perbincangan dengan Refly Harun (kanan) terkait kasus korupsi Edhy Prabowo.
Ridwan Saidi (kiri) melakukan perbincangan dengan Refly Harun (kanan) terkait kasus korupsi Edhy Prabowo. /Foto: Tangkapan Layar YouTube.com/Refly Harun/


SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dianggap telah meninggalkan pendukung setianya karena telah menerima pinangan Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk menjadi Menteri Pertahanan.

Masuknya Prabowo menjadi salah satu Menteri Jokowi tersebut telah mengecewakan banyak pendukungnya.

Salah satunya budayawan Betawi Ridwan Saidi. Dia mengungkapkan kekecewaannya kepada pakar hukum tata negara Refly Harun.

Baca Juga: Beberapa Penyakit dapat Disebabkan oleh Stress, Ketahui Faktanya

Baca Juga: Fenomenal, Setahun Pertama, Pikiran Rakyat Media Network Melahirkan 140 Inkubator Mediapreneur

Ridwan Saidi mengatakan bahwa tidak ada kata maaf untuk Prabowo, hal itu diungkapkan karena saking kecewanya.

Ridwan Saidi mengungkapkan kekecewaan tersebut kepada Refly Harun dalam dialog yang ditayangkan di Youtube Refly Harun.

Awalnya, Refly Harun menanyakan pendapat Babe Saidi terkait Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi perizinan ekspor benih lobster.

Menurut Babe Saidi, tertangkapnya Edhy Prabowo merupakan puncak dari kehancuran sistem kepartaian.

Baca Juga: Akademisi Terdakwa Mata-mata Dibebaskan Setelah Dua Tahun DIpenjara di Iran

Baca Juga: Reuni Aksi 212 Digelar Secara Virtual, Habib Rizieq dan Sejumlah Tokoh Hadir

"Menurut saya, ini puncak dari kehancuran sistem kepartaian. Karena hampir rata partai-partai yang mempunyai kursi di DPR itu terlibat dalam korupsi," kata Ridwan Saidi, yang dikutip Pikirarakyatbekasi dari tayangan kanal YouTube Refly Harun, Selasa, 1 Desember 2020.

Melihat banyaknya para pejabat di pemerintahan yang terlibat kasus korupsi, bahkan sampai melibatkan keluarganya, Babe Saidi lantas mengusulkan agar partai politik cukup dilibatkan di parlemen saja.

Sementara jabatan di dalam pemerintahan cukup diisi oleh orang-orang ahli di bidangnya, bukan dari partai politik.

Baca Juga: Sedang Berlangsung, Reuni Alumni 212 dihadiri Ratusan Tokoh Secara Virtual

Baca Juga: Cuti Bersama Dipangkas 3 Hari, Berikut Jadwal Terbaru Cuti dan Libur Akhir Tahun

"Jadi menurut saya, sistem politik kita, partai di parlemen saja, tidak usah di pemerintahan, biar di kabinet itu orang-orang ahli atau zakenkabinet. Bentuklah pemerintahan tanpa partai politik, itu jalan keluar terbaik bagi kita untuk menyelamatkan keuangan negara," kata Babe Saidi.

Babe Saidi menjelaskan, zaken kabinet adalah suatu kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi dari suatu partai politik tertentu, yang berlangsung pada tahun 1950-1959.

"Dan jujur selama 9 tahun gak ada sepotong menteri yang kena perkara," ujar Babe Saidi.

Baca Juga: Hasil Liga Champions: Real Madrid Tersungkur, Liverpool Amankan Tiket 16 Besar

Baca Juga: Token Listrik Gratis PLN Desember 2020, Begini Cara Dapat Melalui WA dan www.pln.co.id

Refly Harun lantas menyinggung terkait permintaan maaf Edhy Prabowo. Namun, Babe Saidi mengatakan bahwa stok maafnya sudah habis.

Apalagi yang meminta maaf bukan Edhy Prabowo langsung tetapi Partai Gerindra yang diwakilkan oleh Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani.

"Yang minta maaf itu bukan Edhy Prabowotapi Ahmad Muzani," ujar Babe Saidi.

Baca Juga: Kasus Pemeriksaan Habib Rizieq, Moeldoko: Tidak Perlu Unjuk Kekuatan dan Harus Taat Hukum

Lebih lanjut Babe Saidi juga mengatakan tak ada maaf untuk Prabowo Subianto.

"Saya gak ada persedian maaf buat dia (Prabowo), yang lebih gede dan yang lebih besar itu dia tinggalkan, puluhan juta pemilih di Lebak Bulus, kok enggak minta maaf?," kata Babe Saidi.

Babe Saidi sangat kecewa dengan sikap Prabowo Subianto yang lebih memilih Jokowi ketimbang puluhan juta pemilihnya.

"Puluhan juta Prabowo tinggalkan begitu saja, dia pergi ke Jokowi. Kita tahu bagaimana rakyat berpanas-panasan, berdesak-desakan, rakyat teriak-teriak, suaranya habis, dia pakai ongkos sendiri dan sebagainya, sekarang dia pergi ke Jokowi begitu saja, ngomong pun enggak sampai gini hari. Kok enggak minta maaf?," tutur Babe Saidi.

Saat ditanya tentang peluang Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang, Babe Saidi menilai karier politik Prabowo Subiantotelah habis.

Artikel ini telah tayang di Bekasipikiranrakyatdotcom dengan judul: Kecewa pada Prabowo Subianto, Ridwan Saidi: Gak Ada Persediaan Maaf Lagi, Berpolitik Bukan Bakat Dia

Baca Juga: Dikabarkan Terpapar Covid-19, Kapolri Pastikan Sehat Walafiat

"Ini sudah berat lah buat Gerindra bangkit. Gak ada (peluang), selesai dia. Saya kira buat dia (Prabowo), sportif saja. Berpolitik itu bukan bakat dia . Berpolitik itu gak gampang, mesti ada blood. Jadi politikus itu berat, gak mudah," kata Babe Saidi.***(PR Bekasi /Rika Fitrisa)

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini