Pejabat Negara dan Menteri Kunjungi Menantu Jokowi, Andi Arief Minta KPK ke Medan

- 28 November 2020, 22:38 WIB
POLITISI Partai Demokrat Andi Arief.*
POLITISI Partai Demokrat Andi Arief.* /Antara/Aprillio Akbar

SEPUTARTANGSEL.COM – Sukses Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo harus diikuti dengan gerak lincah penyidik KPK ke daerah.

Salah satu yang patut diamati adalah gerak para pejabat negara mengunjungi paslon peserta Pilkada Serentak 2020.

Politikus Partai Demokrat Andi Arief secara spesifik malah meminta KPK untuk datang ke Medan, Sumatra Utara.

Baca Juga: 5 Drama Korea Tentang Persahabatan yang Wajib Kamu dan Sahabatmu Tonton

Baca Juga: Sedih, Bayi Ini Meninggal Dalam Pelukan Ibunya yang Sedang Mengemis

Hal itu disampaikan Andi Arief melalui cuitan di akun Twitternya. Andi Arief menegaskan, ia meminta KPK datang ke Medan untuk memantau para pejabat termasuk menteri di sana.

 
 

Di Kota Medan, kata Andi Arief, para pejabat negara termasuk para menteri dari Jakarta mengunjungi calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Diketahui, Bobby Nasution adalah menantu Presiden Jokowi (Joko Widodo) yang maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Medan.

Baca Juga: CATAHU 2020 Komnas Perempuan: 2018-2019 Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat 800 Persen

Baca Juga: PGRI Dukung Sekolah Tatap Muka Awal Tahun 2021

Saya menyarankan KPK ke Kota Medan. Mengikuti gerak para pejabat negara termasuk para menteri dari Jakarta yang mengunjungi paslon mantu Presiden. Tolong pertimbangkan saran saya,” kata Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief_ pada Jumat, 27 November 2020.

Pada Pilwalkot Medan 2020, Bobby Nasution berpasangan dengan Aulia Rahman yang merupakan kader Partai Gerindra.

 

Bobby-Aulia didukung delapan partai besar yaitu PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PAN, Hanura, PSI, PPP, dan Gerindra.

Baca Juga: Ilmuwan Nuklir Dibunuh, Presiden Iran Ancam Balas Dendam ke Israel

Baca Juga: Satu Keluarga di Sulawesi Tengah Jadi Korban Teroris

Sementara lawannya, Akhyar Nasution dan Salman Al Farisi (AMan) diusung Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Kedua partai ini memiliki 11 kursi dari 50 kursi di DPRD Medan dengan rincian, PKS tujuh kursi dan Partai Demokrat empat kursi.

Saat ini, Akhyar menjabat sebagai Plt Wali Kota Medan dan Salman Al Farizi sebelum mengundurkan diri menjabat wakil ketua DPRD Sumatra Utara.

 

Artikel ini telah tayang di bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul: Usai Tangkap Edhy Prabowo, Andi Arief Minta KPK Datangi Medan Selidiki Mantu Jokowi, Kenapa?

Baca Juga: Wali Kota Cimahi Resmi Tersangka KPK, Ridwan Kamil: Saya Sudah Tiga Kali Peringatkan

Diberitakan sebelumnya, Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap bersama istrinya dan sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Rabu dini hari di Bandara Soekarno Hatta.

Usai dilakukan pemeriksaan intensif kurang dari 24 jam, KPK pun menetapkan tujuh orang tersangka terkait suap perizinan tambak, usaha, atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Baca Juga: Kata Ahli: Tipe Darah Ini Lebih Rendah Risiko Terserang Covid-19

Baca Juga: KPK Unjuk Gigi, Giliran Wali Kota Cimahi Jadi Tersangka

Adapun tujuh tersangka itu terdiri dari enam orang penerima suap, yaitu Edhy Prabowo, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri, Andreu Misanta Pribadi (APM), pengurus PT ACK Siswadi, staf istri Menteri KKP Ainul Faqih, dan Amiril Mukminin.

Sementara satu orang sebagai pemberi suap yakni Direktur PT DPP Suharjito.*** (bekasi.pikiran-rakyat.com/Rulfhi Alimudin)

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x