Soal Pencopotan Baliho, Pangdam Jaya: Saya Panglimanya, Jangan Ada yang Ganggu Persatuan di Jakarta

20 November 2020, 17:25 WIB
Prajurit TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Petamburan, Jakarta, Jumat (20/11/2020). Sebanyak 500 personel gabungan dari TNI dikerahkan untuk menertibkan spanduk ataupun baliho yang tidak memiliki izin di wilayah yang berada di bawah pengamanan Kodam Jaya/Jayakarta. /Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras/

SEPUTARTANGSEL.COM – Video pencopotan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) oleh anggota TNI sempat viral di media sosial .

 

Menanggapi hal itu, Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui, penurunan baliho bergambar HRS itu dilakukan atas perintahnya.

“Terkait ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya,” kata Mayjen TNI Dudung di Lapangan Monas , Jakarta, Jumat 20 November 2020.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Memperparah Angka Kekerasan Terhadap Anak di Indonesia

Baca Juga: Kapolri Idham Azis Lantik Irjen Pol Fadil Imran Sebagai Kapolda Metro Jaya Gantikan Nana Sudjana

Dudung menjelaskan bahwa sejumlah pria berbaju loreng yang menurunkan baliho HRS tersebut adalah aparat TNI dari Garnisun.

Alasannya, Satpol PP sering menghadapi kesulitan saat menertibkan spanduk tersebut.

“Kendala Satpol PP sulit menertibkan. Saat sudah diturunkan (Satpol PP) kemudian dinaikan kembali balihonya. Perintah saya itu, siapapun di negara ini harus taat hukum karena ini negara hukum,” tegas Pangdam Jaya.

Baca Juga: Kang Sora Mengandung Anak Pertama, Hamil di Luar Nikah?

Baca Juga: Mampu Beradaptasi Dengan Covid-19, Ekonomi Indonesia 2021 Diyakini Positif

Menurut dia, seharusnya dalam memasang baliho masyarakat sudah mengetahui aturan yang berlaku.

”Kalau soal pasang balliho jelas ada aturannya, jangan asal pasang, seakan dia yang paling benar,tidak boleh itu,” ungkapnya.

Selain itu, terkait adanya iring-iringan patroli kendaraan militer di Petamburan, Jakarta Pusat, Pangdam juga mengakui hal itu dilakukan sebagai kegiatan patrol rutin Garnisun.

Baca Juga: Jimly Asshidiqie: Menghadapi Habib Rizieq, Negara Jangan Gunakan Ideologi dan Teologi Perang

Baca Juga: Vonis 14 Bulan untuk Jerinx SID, Berikut Fakta-fakta Menariknya

“Kalau soal ada tentara melewati Petamburan, itu kegiatan rutin dari Garnisun. Satu wilayah itu ada TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara kami memang rutin melakukan patroli untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

Ia menambahkan, kegiatan rutin tersebut dilakukan guna mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Bahkan kegiatan itu untuk menjaga persatuan kesatuan agar ibu kota tetap kondusif.

“Jangan ada yang mengganggu kesatuan di Jakarta. Saya Panglima-nya. Jangan ada yang mengganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta, akan kita tindak tegas,” tegasnya.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler