Menkes Terawan: Agar Tidak Kagok, Simulasi Vaksinasi Covid-19 Penting Dilakukan

19 November 2020, 20:54 WIB
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto.* /Foto: ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA/

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menegaskan pentingnya dilakukan simulasi pemberian vaksinasi Covid-19 sebelum hal tersebut serentak dilakukan di seluruh Indonesia.

Simulasi diperlukan untuk  menunjang pelaksanaan pemberian vaksin nantinya oleh petugas medis.

Selain itu, dengan simulasi hambatan dan kekurangan bisa dipelajari untuk diperbaiki saat vaksinasi dilakukan.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Minta Gubernur, Pangdam dan Kapolda Larang Kerumunan Massa

Baca Juga: Anniversary 15 Tahun, Super Junior Akan Rilis Album 'The Renaissance: The Start of a New Chapter'

"Simulasi ini sesuai arahan WHO yang ikut memantau supaya originalitas kita di dalam melakukan simulasi itu sesuai fakta, apa yang akan kita lakukan dan itu menjadi sorotan dunia. Karena apa yang kita lakukan adalah faktanya seperti kita menyiapkan diri dan terus menerus dilatih," kata Terawan, di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, saat meninjau kegiatan simulasi vaksinasi, Rabu 18 November 2020.

Selain itu, simulasi merupakan bentuk sosialisasi kepada masyarakat agar tak takut untuk divaksin.

Simulasi juga untuk mengurangi kesalahan prosedur dan membiasakan protap sesuai dengan protokol Covid-19.

Baca Juga: Jerinx SID Kecewa Divonis 1 Tahun 2 Bulan, Nora Alexandra Berurai Air Mata

Baca Juga: Update Corona Tangsel 19 November 2020: Angka Kematian Tembus 100 Kasus

"Supaya nanti kalau pun vaksin itu ada, kita tinggal melaksanakan. Supaya tidak kagok dalam istilah jawa, tidak kagok, tidak gagap, dan kita lakukan latihan terus sesuai protokol Covid-19," ungkapnya.

Disinggung soal calon vaksin mana yang akan dipilih, Terawan belum bisa menjelaskan lebih lanjut. Yang pasti, kata dia, vaksin harus ada dalam list WHO.

Menurutnya, dinamika soal vaksin Covid-19 ini terus diawasi. Termasuk pesan Presiden bahwa kita akan membeli apa yang di dalam list WHO.

Baca Juga: 3 Hari Lagi, Kuota Internet Gratis Kemdikbud Disalurkan, Jangan Lewatkan Tanggalnya

Baca Juga: Mendagri Tegur 83 Kepala Daerah Terkait Kerumunan Pilkada Serentak 2020

"Kita konsultasikan dengan WHO terus, mana yang paling rasional untuk dibeli. Kalau berita kan terus saja dinamikanya sangat luar biasa, tetapi komunikasi dengan badan dunia itu yang sangat penting sebelum vaksin itu dipilih dan diumumkan ke seluruh rakyat Indonesia," jelas Terawan.

Seperti diketahui, presiden Joko Widodo sebelumnya telah mengumumkan bahwa vaksin yang dipesan Indonesia akan tiba akhir November ini.

Nantinya, vaksin teraebut akan diuji terlebih dahulu oleh BPOM sebelum ditetapkan sebagai vaksin yang digunakan dalam penanganan Covid-19.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler