Pelaku Fitnah Tragedi Stadion Kanjuruhan Diduga Politisi PSI, Giring Ganesha Kena Sindir: Nir Nurani!

13 Oktober 2022, 14:07 WIB
Identitas penjual dawet di Stadio Kanjuruhan terungkap, diduga kader PSI, Giring Ganesha kena sindir /Twitter/AremaniaCulture/

SEPUTARTANGSEL.COM - Identitas perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet di Stadion Kanjuruhan dan memberikan kesaksian terkait tragedi berdarah 1 Oktober 2022 akhirnya terungkap.

Diketahui pelaku tersebut adalah Suprapti Fauzi yang diduga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang.

Namun, hal tersebut dibantah oleh DPP PSI melalui akun media sosial mereka. PSI menegaskan, Suprapti Fauzi bukan lagi kader partai mereka sejak tahun 2020.

Baca Juga: Hoaks Penjual Es Dawet di Stadion Kanjuruhan Disebut Pengurus Partainya, Ini Kata PSI

Pengakuan Suprapti Fauzi kepada salah satu keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan pun memancing amarah netizen di media sosial.

Jurnalis senior Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief menilai respons netizen merupakan hal yang wajar lantaran tragedi Stadion Kanjuruhan meninggalkan luka yang sangat mendalam bagi warga Malang dan suporter Arema FC, Aremania.

Setidaknya 132 orang, di mana 33 orang di antaranya anak-anak dinyatakan tewas dalam tragedi Stadion Kanjuruhan.

Tragedi tersebut merupakan tragedi sepak bola terparah nomor dua di dunia dan menjadi sorotan dunia internasional.

Baca Juga: Iwan Bule Didesak Mundur dari Ketua PSSI Usai Tragedi Kanjuruhan, Shin Tae Yong: Saya Pun Harus Mundur

Sikap aparat kepolisian yang menggunakan gas air mata untuk menghalau para suporter di dalam stadion juga menuai kritik dari banyak media asing.

Pasalnya, FIFA telah tegas melarang penggunaan gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepak bola.

"Apa yang dilakukan Suprapti ini kan bukan sekadar hoaks, tapi ini juga fitnah yang sangat keji," kata Hersubeno Arief.

Baca Juga: 'Penjual Dawet' yang Viral di Tragedi Kanjuruhan Disebut-sebut Anggota PSI, Jubir: Akan Dipecat

Dalam rekaman suara yang banyak beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp, Suprapti Fauzi mengaku banyak Aremania yang mabuk dan menggunakan obat-obatan terlarang saat tragedi di Stadion Kanjuruhan itu terjadi.

Salah satu orang yang menjadi korban fitnah mantan politisi PSI itu adalah Sam Nawi, pentolan Aremania yang dikenal baik dan loyal.

Bahkan, Sam Nawi disebut-sebut sebagai seorang muazin di lingkungannya.

"Masa iya sih seorang muazin, kemudian dia tukang mabuk dan kemudian di akhir hayatnya harus meninggal dalam kondisi mabuk? Ini kan betul-betul tragis luar biasa," tuturnya, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Kamis, 13 Oktober 2022.

Baca Juga: Penasihat Kapolri Sebut Tragedi Kanjuruhan Didesain Untuk Bully Polisi, Dokter Eva: Lah yang Nembak Kan Jelas

Mengutip pernyataan Ketua Umum PSI Giring Ganesha, Hersubeno Arief menyebut fitnah yang dilakukan oleh Suprapti Fauzi terhadap Sam Nawi merupakan sikap yang nir empati.

"Tapi bahkan kata nir empati itu saya kira tidak cukup untuk menggambarkan perbuatan Suprapti, kader dari partai yang langsung dipimpin Giring Ganesha. Ini menurut saya perbuatan nir nurani, gak punya hati nurani, sangat keji dan kejam," ucapnya.

"Saat seluruh dunia berduka, dia malah membuat kabar bohong dan fitnah yang menyudutkan Aremania. Padahal Aremania bukan hanya berduka, tetapi juga terluka," kata Hersubeno Arief menambahkan.

Baca Juga: Penasihat Kapolri Sebut Tragedi Kanjuruhan Didesain Untuk Bully Polisi, Dokter Eva: Lah yang Nembak Kan Jelas

Sebagai informasi, sebelumnya beredar isi pesan suara atau voice note di WhatsApp yang berisi pernyataan Suprapti Fauzi bahwa banyaknya korban jiwa di tragedi Stadion Kanjuruhan bukan disebabkan oleh gas air mata polisi.

Menurut Suprapti Fauzi, banyaknya korban jiwa di tragedi Stadion Kanjuruhan disebabkan oleh suporter yang saling berdesakan.

Mantan kader PSI itu juga mengatakan, banyak jenazah suporter Aremania yang berbau alkohol. Salah satunya adalah Sam Nawi.***

 

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler