SEPUTARTANGSEL.COM - Sebuah fakta baru terungkap dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J digelar di rumah Ferdy Sambo pada Selasa, 30 Agustus 2022 kemarin.
Saat rekonstruksi, terkuak bahwa ketika Bripka RR alias Bripka Ricky Rizal memberikan arahan kepada Bharada Eliezer alias Bharada E untuk mengeksekusi, Brigadir J duduk tak jauh dari mereka.
Namun, saat hal itu terjadi, Brigadir J diketahui tengah menelepon seseorang.
Selain Bripka Ricky, Bharada E, dan Brigadir J, ada pula asisten rumah tangga (ART) sekaligus sopir Ferdy Sambo, Kuat Maruf di sana
Menanggapi hal ini, Ahli hukum tata negara Refly Harun ikut buka suara.
"Luar biasa ya, mau bunuh orang yang ada di dekatnya," kata Refly Harun.
Kemudian, terkait motif di balik pembunuhan Brigadir J, Refly Harun mengatakan perlu dilakukan investigasi lebih lanjut.
"Namanya juga motif," ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Staf ahli Mahkamah Konstitusi itu kembali menyinggung pernyataan eks pengacara Bharada E, Deolipa Yumara yang menduga Brigadir J memergoki istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi saat tengah berhubungan intim dengan Kuat Ma'ruf di Magelang, Jawa Tengah.
Berdasarkan poling yang ia buat di media sosial, Refly Harun mengungkapkan dari total 17.000 vote, sebanyak 72% orang percaya, 16% tidak percaya, serta 12% sisanya yang ragu-ragu terkait hubungan intim antara Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf.
Menurut Refly Harun, rekonstruksi pembunuhan Brigadir J mungkin tidak terlalu menggemparkan dibanding dengan pernyataan Deolipa Yumara.
"Rekonstruksi ini mungkin tidak terlalu menggemparkan sebagaimana pernyataan dari Deolipa Yumara yang menyatakan bahwa justru yang berhubungan intim itu adalah Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi, bukan Yosua," tuturnya, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 31 Agustus 2022.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Bantalan Sosial Rp24,7 Triliun untuk Pengalihan Subsidi BBM, Berikut Rinciannya
"Nah ini fakta yang cukup luar biasa ya kalau seandainya memang benar. Dan beberapa netizen mengatakan lebih masuk akal kalau mereka yang punya special relationship," sambungnya.
Mantan Komisaris Utama PT Jasa Marga itu menilai, pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Brigadir J tidak masuk akal dan aneh, kecuali apabila keduanya memang berselingkuh.
Meski demikian, menurut Refly Harun, perselingkuhan itu harus diinisiasi oleh Putri Candrawathi dulu sebagai faktor yang lebih determinan.
Simak kabar lengkap tentang pembunuhan Brigadir J di Topik Khusus berikut: KLIK DI SINI. ***