Irma Hutabarat Tegas Komentari Tim Forensik Brigadir J: Dari Awal Kita Sudah Dibohongi

28 Agustus 2022, 14:46 WIB
Irma Hutabarat Tegas Komentari Tim Forensik Brigadir J /Youtube/Realita tv/

SEPUTARTANGSEL.COM - Irma Hutabarat, Ketua Civil Society Indonesia (CSI) ikut angkat bicara terkait hasil autopsi jenazah Brigadir J yang dilakukan tim forensik.

Menurutnya, terlalu banyak keterangan palsu tim forensik yang tidak sejalan dengan tim penyidik atas kondisi jenazah Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Terkait hasil keterangan forensik, Irma Hutabarat mendesak tim forensik untuk terbuka sesuai fakta atas hasil temuan saat autopsi jenazah Brigadir J.

Baca Juga: Subsidi BBM Rp502 Triliun Jadi Trending, Netizen: Pak Jokowi Jangan Ngadi-ngadi Deh

Menurutnya, tim forensik harus memberikan pernyataan sedetail mungkin tanpa setengah-setengah.

"Pada waktu pertama kali jenazah dijahit-jahit itu bukan autopsi tapi rehabilitasi. Kalau di autopsi itu, berarti dari pertama ketahuan, pelurunya arah ke mana, ada mesiunya atau tidak, luka-luka yang ada itu terjadi karena apa," ucap Irma, dikutip SeputarTangsel.Com dari Pikiran Rakyat, Minggu, 28 Agustus 2022.

Ketua CSI tersebut membeberkan kondisi jenazah Brigadir J yang dinilai tidak sesuai dengan pernyataan setengah-setengah tim forensik.

Irma Hutabarat komentari tim forensik atas jenazah Brigadir J

Baca Juga: Peserta Kirab Merah Putih Diberi Tausiyah oleh Habib Luthfi bin Yahya dan Disambut Kapolri

Pasalnya, jenazah Brigadir J kata Irma, ada jari tangan patah hingga satu kaki yang bengkok sehingga mayatnya tidak bisa lurus. Hal ini bertolak belakang dengan hasil forensik yang mengklaim Brigadir J tewas karena ditembak oleh Bharada E yang disuruh oleh Ferdy Sambo.

"Apakah peluru bisa mematahkan dua jari tangan? Lalu kaki kanan Joshua itu bengkok seperti habis dibengkokin dalam keadaan duduk yang lama. Mayatnya aja kakinya gak bisa lurus," kata dia.

Lanjut, irma mengatakan sang ayah menjelaskan bahwa Brigadir J sejak lahir tidak memiliki cacat dibagian kaki atau semacamnya.

Baca Juga: Beredar Foto Lawas Ferdy Sambo Makan Bareng Ganjar Pranowo, Netizen: Sederhana Sekali, Sungguh Merakyat

"Artinya, ada sesuatu yang terjadi terhadap kaki itu. Kita bicara soal tulang belulang yang dipatah-patahkan atau dibengkok-bengkokan," ujar dia.

Selain itu, Irma menganggap bahwa semua telah dibohongi sedari awal oleh tim forensik yang melakukan autopsi jenazah Brigadir J.

"Belum lagi luka-luka yang tidak dihitung, alasannya ‘oh karena sudah dua minggu’ sudah membusuk. Jadi kita ini diberi dalih demi dalih, padahal, dari awal kita udah dibohongi ya," sambungnya.

Baca Juga: Jokowi Sebut Subsidi BBM Rp502 T, Anthony Budiawan Sebut Bohong: Cuma Rp11 T

Irma Hutabarat dengan tegas mengatakan kasus ini semakin rumit karena banyak ketidakpastian dan kebohongan dari kasus Brigadir J.

Terlebih, tidak ada kejelasan soal hasil penyelidikan, seperti ada luka di jidat, wajah, dan bibir, luka terbuka di lutut belakang, dan luka-luka lain yang tidak bisa dijelaskan penyidik.

Adapula tulang yang patah serta hilangnya organ dalam Brigadir J masih belum terjelaskan.

 Baca Juga: Pengacara Brigadir J Ungkap Tabiat Buruk Mantan Pemegang Garda Terdepan Polisi: Suka Minuman Keras dan Mabuk

Penyidik menggantungkan kebenaran tunggal dari dokter forensik tanpa melakukan metode perbandingan, serta pencocokan dengan barang bukti lain.

“Harus dicocokkan, ada yang melihat, ada foto, ada video, ada laporan yang tidak sama dengan keadaan jenazah itu. Lalu dikeluarkan autopsi kedua tanpa pembandingnya juga. Mana fotonya sebelum dijahit dipotong-potong, tidak pernah dijelaskan,” tutupnya. ***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler