SEPUTARTANGSEL.COM - Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak buka fakta baru mengenai istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Kamaruddin mengungkapkan, Putri Candrawathi sempat menangis di Magelang lantaran ribut dengan sang suami.
Menurutnya, keributan yang terjadi antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi itu disebabkan oleh 'Si Cantik'.
Kamaruddin mengatakan, 'Si Cantik' yang diduga sebagai WIL itu mengadu kepada Ferdy Sambo bahwa dia akan mundur dari instansinya.
"Di Magelang terjadi lagi keributan rumah tangga antara si Bapak (Ferdy Sambo) dan si Ibu (Putri Candrawathi). Diduga bertengkar lagi sampai akhirnya nangis-nangis," kata Kamaruddin Simanjuntak dalam acara talkshow 'Kontroversi', dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube metrotvnews pada Senin, 15 Agustus 2022.
"Di sana diduga si wanita cantik ini mengadu ke si Bapak bahwa dia akan mundur dari instansinya, instansi tempat si cantik bekerja. Nah sehingga membuat si Bapak ini emosional, terjadilah di situ pertengkaran, ada yang nangis-nangis," sambungnya.
Kejadian inilah yang diduga membuat Ferdy Sambo kembali ke Jakarta lebih dulu bersama ajudannya yang berinisial D.
Ajudan inilah yang dicurigai terus menghasut Ferdy Sambo selama ini.
"Kemudian karena terjadi pertengkaran, si Bapak pergi pulang duluan, tidak bersama-sama lagi baliknya," tuturnya.
"Dia pulang diduga naik pesawat dengan ajudan yang diduga selama ini sering menghasut, itu inisial D," kata Kamaruddin Simanjuntak menambahkan.
Selanjutnya, pada tanggal 7 Juli 2022 Brigadir J mendapatkan ancaman pembunuhan jika dia 'naik ke atas'.
Hal itu Brigadir J ungkapkan kepada kekasihnya, Vera Simanjuntak melalui telepon.
Meski demikian, kekasihnya itu tidak menanyakan apa yang dimaksud dengan 'naik ke atas'.
Keesokannya, Brigadir J sebagai ajudan ikut mengawal Putri Candrawathi pulang ke Jakarta.
Setibanya di rumah Jalan Saguling, Ferdy Sambo telah menunggu kedatangan mereka meski saat itu masih jam kantor.
"Besoknya tanggal 8 mereka balik. Ketika mereka balik, nyampe di Jakarta, tahu-tahu sudah menunggu si Bapak di rumah. Padahal harusnya di kantor karena ini jam kantor toh," ungkapnya.
Setelah masuk rumah dinas di Komplek Polri Duren Tiga, Brigadir J diduga disiksa dan ditembak hingga tewas.
Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Terungkap! Penyebab Putri Candrawathi Menangis di Magelang, Pengacara: Si Cantik Mengadu ke Ferdy Sambo...
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, penyiksaan itu diduga dilakukan Ferdy Sambo dengan cara mematahkan jari, kaki, hingga tangan Brigadir J.
Selain itu, terdapat juga luka menganga di bahu yang diduga bekas penyiksaan.
"Kemudian ditembak dari sini (bawah dagu) tembus ke bibir bawah, ditembak dari belakang tembus ke hidung depan, ditembak itu dadanya lurus ke belakang, kemudian ada Luka di sini di lipatan kaki ini sampai ada rembesan darah. Kemudian Di kaki sini, kemudian di kaki sini, kemudian di bahu kanan kiri semua banyak kali luka," ucapnya.
"Padahal menurut penerangan karopenmas Polri, dia hanya ditembak lima kali, kena empat, Kenapa lukanya lebih dari 10?" tutur Kamaruddin Simanjuntak menambahkan.***