Pemerintah Wajibkan Vaksin Booster, Dokter Pandu Riono: ASN yang Nolak Perlu Dipertimbangkan untuk Dibina

5 Juli 2022, 11:27 WIB
Dokter Pandu Riono mengusulkan, ASN yang menolak vaksin booster dipertimbangkan untuk dibina /Foto: Twitter/@drpriono1/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pemerintah mewajibkan vaksin booster bagi masyarakat yang menghadiri keramaian dan menggunakan fasilitas umum.

Hal tersebut diumumkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, Senin 4 Juli 2022.

Wajib vaksin booster bagi semua yang menghadiri keramaian bertujuan untuk meningkatkan capaiannya di seluruh Indonesia. Selain itu, ini juga disebut untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 kembali. 

Baca Juga: Pemerintah Resmi Tetapkan, Hadiri Keramaian dan Masuk Mal Wajib Vaksin Booster

Epidemiologi Universitas indonesia (UI), Dokter Pandu Riono setuju dengan aturan wajib vaksin booster yang baru saja ditetapkan pemerintah. Bahkan, dia memberikan usulan terkait Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menolak vaksin.

Menurut Dokter Pandu Riono, ASN yang menolak vaksin sebaiknya dipertimbangkan untuk dibina hingga diberhentikan.

"Bagi ASN yang menolak divaksinasi, perlu dipertimbangkan untuk dibina," ujar Dokter Pandu Riono sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @drpriono1, Selasa 5 Juli 2022.

"Kalau tidak vaksinasi booster, sebaiknya perlu ditunda promosi kariernya atau diberhentikan saja," kata Pandu Riono.

Baca Juga: Airlangga Hartarto: Vaksin Booster Wajib Bagi Kegiatan Masyarakat dan Pengguna Transportasi Publik

Menurut Dokter yang menggunakan nama Juru Wabah di akun Twitternya ini, langkah di atas perlu dalam mengendalikan pandemi.

"Perlu langkah serentak dalam mengendalikan pandemi yang sustain. Kita berhadapan dengan virus yang selalu bermutasi," jelas Pandu Riono.

Meskipun demikian, kebanyakan netizen di kolom komentar menolak usulannya. Menurut mereka, vaksin seharusnya tidak dipaksakan.

Baca Juga: Vaksin Booster Akan Jadi Syarat Wajib di Fasilitas Umum, Bagaimana Cara Mendapatkannya

"Yg vaksin selakan yg enggak ya jgn diancam dan dipaksa, kalo yg merasa divaksin sudah relatif lebih aman, knpa harus ada pemaksaan buat yg belum?" tanya @murdoyong.

"Saya vaksin 2x tp mmg saya ingin vaksin. Setelah itu tetap kena omicron. Ga setuju booster dipaksakan, krn vaksin koq terus menerus," ucap @ aqua_gak.

Baca Juga: Jamaah Haji yang Sudah Vaksin Booster Akan Terima Layanan Fast Track, Tak Perlu Antre di Bandara Tujuan

Akun @DongenakDongoro melihat wajib vaksin dari sudut yang berbeda. Dia menyebut, mutasi virus kalah dengan kepentingan bisnis farmasi.

"Virus yg selalu bermutasi masih kalah jauh dahsyatnya dibanding dgn kepentingan bisnis farmasi," pungkas @DongenakDongora. ***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler