Kemenkes Sebut Trend Kasus Covid-19 Nasional Menurun, WHO sebut Karena Sebagian Mengurangi Pengujian

13 Maret 2022, 18:08 WIB
Trend Kasus Covid-19 Nasional Menurun, WHO sebut Karena Sebagian Mengurangi Pengujian /Foto: Pixabay/geralt./

SEPUTARTANGSEL.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim bahwa kasus aktif Covid-19 turun dan sudah menyentuh angka 399.583 (data 10 Maret 2022) sehari sebelumnya kasus capai 417.219.

Penurunan kasus aktif ini konsisten sejak 28 Februari 2022, dari 569.736 hingga kini mulai menyentuh angka 300 ribu. Selain itu, angka kasus konfirmasi harian hari ini juga mengalami penurunan menjadi 21.311 dari hari sebelumnya yang berada di angka 26.336.

Penurunan kasus Covid-19 membuat angka keterisian rumah sakit nasional menjadi 26% (10 Maret). Berkuang dari angka sebelumnya yang sempat tercatat 27% (9 Maret).

Baca Juga: Ustadz Felix Siauw Ngaku Kasihan Soal Logo Halal Baru: Pengusaha Pengen Halal Jadi Sulit, Tambah Lagi Biaya

''Angka penurunan kasus aktif Covid-19 terus turun secara konsisten sejak akhir Februari 2022 lalu. Ini memberikan optimisme pada upaya penanganan Covid-19 yang saat ini dilakukan pemerintah. Namun begitu angka vaksinasi lengkap dan booster harus ditingkatkan untuk membentuk kekebalan kelompok di tahun ini,'' ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, dikutip SeputarTangsel.Com dari laman resmi Kemenkes pada Minggu, 13 Maret 2022.

Pada kesempatan yang berbeda, Koordinator Substansi Penyakit Infeksi Emerging Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes Endang Budi Hastuti mengatakan bahwa jumlah capaian pemeriksaan warga terhadap virus corona (Covid-19) di Indonesia baik melalui tes PCR maupun rapid test antigen mengalami penurunan cukup drastis dalam beberapa hari ke depan.

“Mayoritas capaian tes Covid-19 didapatkan dari hasil screening, sementara pemerintah resmi menghapus syarat negatif tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan domestik sejak 8 Maret lalu,” ujar Endang.

Baca Juga: Kemenag Tetapkan Logo Halal Baru, Menag Yaqut: Sertifikasi Diselenggarakan oleh Pemerintah, Bukan Lagi Ormas

"Dengan adanya kebijakan baru dimana sudah tidak diperlukan lagi screening pada pelaku perjalanan yang sudah memenuhi dosis 1 dan 2 vaksinasi, maka kemungkinan tren pemeriksaan Covid-19 akan menurun cukup drastis," sambungnya.

Endang kemudian merinci, dari capaian jumlah pemeriksaan Covid-19 di Indonesia per 8 Maret. Dapat dilihat 84,4 persen di antaranya merupakan pemeriksaan screening, kemudian 7,2 persen pemeriksaan terhadap suspek. Lalu 5,3 persen pemeriksaan kontak erat, dan 3,4 persen lainnya merupakan pemeriksaan follow up.

“Jumlah aktivitas tracing dalam dua pekan terakhir juga mengalami tren penurunan,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenag Umumkan Logo Halal Baru, Felix Siauw: Lebih ke Politis Ketimbang Fungsi

Jumlah tracing baru-baru ini bahkan tidak sampai pada ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 80 persen kasus konfirmasi Covid-19 harus dilacak kontak eratnya.

Pemerintah resmi menghapus syarat negatif virus corona melalui tes PCR maupun rapid test antigen bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) baik melalui jalur darat, laut, maupun udara mulai 8 Maret 2022.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO membunyikan alarm peringatan tentang penurunan drastis tingkat tes Covid-19 baru-baru ini. Hal itu membuat planet ini buta terhadap apa yang sedang virus corona baru lakukan.

"WHO khawatir dengan beberapa negara secara drastis mengurangi pengujian," ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip SeputarTangsel.Com dari Channel News Asia pada Minggu 13 Maret 2022.

Baca Juga: Sirkuit Sepang Kirim Bantuan Tenaga Marshal, Sukseskan MotoGP Mandalika 2022

Penurunan pengujian Covid-19 mengakibatkan terhambatnya kemampuan paramedis untuk melihat di mana virus itu berada, bagaimana penyebarannya dan bagaimana perkembangannya.

Maria Van Kerkhove, Pimpinan Teknis Covid-19 WHO, juga mengingatkan, kasus Covid-19 secara global belakangan rendah bukan benar-benar kasusnya turun, melainkan karena penurunan dramatis dalam pengujian.

Penurunan pengujian Covid-19 juga terjadi di Indonesia, karena tes PCR atau pun antigen tidak lagi menjadi persyaratan untuk perjalanan domestik. Pada periode waktu yang sama dilaporkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan. Namun demikian, belum ada riset lebih lanjut, apakah penurunan kasus Covid-19 di Indonesia dikarenakan penurunan pengujian yang drastis. ***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler