Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf Soal Usulan Penundaan Pemilu 2024: Saya Rasa Ini Masuk Akal

28 Februari 2022, 11:56 WIB
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf menanggapi adanya usulan penundaan Pemilu 2024 /Facebook/Yahya Cholil Staquf/

SEPUTARTANGSEL.COM - Adanya usulan soal penundaan jadwal pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 masih menjadi sorotan publik.

Kali ini tanggapan datang dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf.

Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini meminta sebuah dialog yang dilakukan bersama soal usulan penundaan Pemilu 2024 tersebut mengingat beragam persoalan yang dihadapi bangsa dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Usul Penundaan Pemilu 2024 Diduga Sebagai Upaya Sejumlah Partai Politik Jerumuskan Presiden Jokowi

Selain itu, Gus Yahya juga menilai usulan penundaan jadwal Pemilu 2024 ini masuk akal.

"Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," kata Ketua PBNU tersebut yang dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Senin, 28 Februari 2022.

Gus Yahya juga berpendapat penundaan pemilu ini dapat didudukkan bersama oleh seluruh pihak untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa ini.

Baca Juga: Soal Usul Penundaan Pemilu 2024, Jimly Asshiddiqie: Lebih Baik Tidak Usah Direspons Agar Para Ketum Tersebut..

"Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini," ujarnya.

Menurut Gus Yahya, banyaknya cobaan yang datang bertubi-tubi dan musibah yang terjadi tidak hanya di Indonesia, namun juga dirasakan di seluruh dunia bisa dijadikan faktor pertimbangan penundaan Pemilu 2024.

Mulai dari pandemi Covid-19 kemudian banjir beberapa waktu lalu serta gempa bumi pada saat ini, memang keadaan yang sulit bukan hanya Indonesia, namun dunia.

Baca Juga: Sindir Partai Golkar Setuju Pemilu 2024 Ditunda, Sejarawan JJ Rizal: Kemunduran, Paling Ga Usul Seumur Hidup

"Kunci hadapi harus luwes dan ulet, supaya bisa mengatasi beban yang ada," tuturnya.

Di sisi lain, pemerintah daerah terus menyesuaikan diri dengan APBD mereka karena persoalan bencana tidak terjuklak dengan baik dan harus disesuaikan.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler