Menkes Budi Gunadi Sadikin Ungkap 4 Strategi Pemerintah Hadapi Virus Covid-19 Varian Omicron

27 Desember 2021, 13:34 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan empat strategi yang dilakukan pemerintah untuk menghadapi varian Omicron /Dok. Sekretariat Kabinet/

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pemerintah konsisten dalam menerapkan empat strategi dalam menangani virus Covid-19 varian Omicron.

Empat strategi pemerintah dalam menghadapi varian Omicron itu adalah, protokol kesehatan (prokes) atau 3M, surveilans atau 3T, vaksinasi dan terapeutik atau perawatan.

Hal itu disampaikan oleh Budi Gunadi dalam keterangan pers terkait Update Penanganan Pandemi Covid-19 yang disiarkan secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 27 Desember 2021.

Baca Juga: Australia Tidak Lakukan Lockdown Meskipun ada Ancaman Gelombang Varian Omicron

Dalam hal protokol kesehatan, Budi Gunadi meminta masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.

Dia juga menyebutkan bahwa sumber dari varian Omicron berada di luar negeri dan semua orang yang kembali dari sana hampir semua banyak yang terkena varian Omicron.

Kemudian Menkes juga menyinggung kedisiplinan penggunaan masker dan aplikasi PeduliLindungi.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan: Pemerintah Sudah Siapkan Skenario Jika Terjadi Lonjakan Kasus Varian Omicron

"Saya lihat banyak rakyat kita yang masuk mal atau masuk restoran-restoran suka lupa pakai (aplikasi PeduliLindungi)," kata Budi Gunadi dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 27 Desember 2021.

"Adalah kewajiban petugas untuk mengingatkan. Kenapa? Karena ini membantu kita untuk menyaring kalau misalnya ada orang yang berpotensi menular tapi tidak disiplin masih jalan-jalan ke luar," sambungnya.

Kemudian Menkes menjelaskan strategi kedua, yaitu surveilans dalam menghadapi varian Omicron.

Baca Juga: Omicron Masuk Indonesia, Menkes Budi Gunadi Minta Masyarakat Tidak Plesiran ke Luar Negeri

"Kita akan memperketat karantina masuk dari luar negeri," ujar Menkes.

Dia mengakui hal ini akan menyulitkan masyarakat, akan tetapi hal ini hanya menyulitkan puluhan ribu masyarakat yang ekonominya relatif mampu.

"Tetapi kita harus melindungi 270 juta rakyat kita yang sekarang sudah kondisinya baik. Jadi tolong dipahami bahwa proses karantina kedatangan luar negeri untuk warga negara Indonesia akan kita perketat," tutur Budi.

Selain itu dalam strategi surveilans, Menkes akan menyebarkan teknologi baru untuk tes PCR yang bisa melihat varian Omicron.

"Kita sudah sebarkan di seluruh pintu-pintu masuk luar negeri utama sehingga kita bisa lebih cepat mengidentifikasi Omicron menggunakan tes PCR yang cuma 4 sampai 6 jam dibandingkan dengan tes genome sequencing yang antara 3 sampai 5 hari," katanya.

Selain itu, pemerintah juga akan mendatangkan 15 mesin genome sequencing baru.

Terkait strategi vaksinasi, pemerintah akan terus mempercepat vaksinasi terutama bagi kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi, yaitu lansia dan orang-orang imunitasnya terganggu.

Sedangkan yang keempat untuk strategi terapeutik atau perawatan, pemerintah sudah mempersiapkan fasilitas kesehatan dan obat-obatan untuk menghadapi kemungkinan adanya lonjakan kasus.

"Oksigennya juga sudah kita pasang cukup banyak, 16 ribu lebih oksigen generator dan 31 oksigen konsentrator sudah kita pasang, agar bisa mempersiapkan mudah-mudahan tidak terjadi," tutur Budi.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler