Varian Omicron Masuk ke Indonesia, Dokter Tirta Sarankan Hal Ini ke Pemerintah

- 21 Desember 2021, 11:26 WIB
Dokter Tirta menyarankan beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah usai masuknya varian Omicron ke Indonesia.
Dokter Tirta menyarankan beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah usai masuknya varian Omicron ke Indonesia. /Foto: Instagram/@dr.tirta/Instagram/@dr.tirta

SEPUTARTANGSEL.COM - Varian Omicron diketahui telah masuk ke Indonesia usai diumumkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Rabu, 15 Desember 2021.

Varian Omicron terkonfirmasi ditemukan pada seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet Jakarta berinisial N.

Orang yang terkonfirmasi varian Omicron tersebut dilaporkan tidak memiliki gejala (OTG) dan kini sudah dinyatakan negatif.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan: Pemerintah Sudah Siapkan Skenario Jika Terjadi Lonjakan Kasus Varian Omicron

Masuknya varian Omicron ke Indonesia membuat sebagian besar masyarakat menjadi panik. Pasalnya, varian tersebut dikenal cepat menyebar.

Menanggapi masuknya varian Omicron di Indonesia, Relawan Penanganan Covid-19 Dokter Tirta Mandira Hudhi memberikan beberapa saran terkait hal yang perlu dilakukan kepada pemerintah.  

Menurut Dokter Tirta, hal pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan tracing dan meredam kepanikan.

Hal itu diungkapkan oleh Dokter Tirta melalui sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Tirta PengPengPeng berjudul '#suaratirta : OM1CRON?JANGAN MEMPENGARUHI KEBIJAKAN YANG ADA!' pada Senin, 20 Desember 2021.

Baca Juga: Antisipasi Varian Omicron, Riza Patria Minta Warga Tetap di Rumah Saat Nataru

"Tindakan pemerintah yang harus dilakukan adalah melacak orang ini ketularan dari mana?" kata Dokter Tirta.

Dokter yang juga influencer itu memperkirakan petugas kebersihan Wisma Atlet yang terinfeksi varian Omicron kemungkinan tertular dari pasien yang menjalani karantina usai pulang dari luar negeri.

Oleh karena itu, dia menyarankan pemerintah untuk men-tracing orang yang bepergian dari luar negeri tersebut dan meredam kepanikan masyarakat.

"Kemungkinan besar orang ini perjalanan dari luar negeri. Orang ini harus di-trace. Jadi, tindakan pertama pemerintah adalah tracing dan meredam kepanikan," ucapnya.

Baca Juga: Kasus Varian Omicron Pertama di Indonesia Diduga Berasal dari WNI yang Baru Pulang dari Nigeria

Lebih lanjut, dokter yang akrab disapa Cipeng itu menyarankan pemerintah untuk mempercepat proses vaksinasi.

Pasalnya, dia mengungkapkan dengan divaksinasi dosis penuh, ketika terinfeksi varian Omicron, orang tersebut hanya akan mengalami gejala ringan. Terlebih, sudah pernah terpapar Covid-19 dan tidak ada komorbid.

Hal berbeda dapat terjadi pada orang yang belum divaksinasi secara penuh dan memiliki komorbid serta tidak menjalankan protokol kesehatan. Menurutnya, orang tersebut lebih rentan terpapar varian Omicron.

"Untuk orang yang sudah pernah kena Covid-19 atau tidak ada komorbid, gejalanya ringan. Tapi, kalau dia ada komorbid, vaksinya belum full, udah gitu, dia nggak pake masker, nggak cuci tangan, jorok lagi, rentan kena. Itu yang harus dilakukan pemerintah," pugkasnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x