Luhut Katakan Utang Indonesia Produktif, Farid Gaban: Siapa yang Nikmati?

16 Desember 2021, 16:45 WIB
Farid Gaban membantah pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan utang produktif dan bisa dinikmati rakyat. /Foto: Instagram @farid.gaban///

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tidak masalah utang Indonesia bila produktif.

Selain itu, Luhut juga menjelaskan pula definisi produktif yang dimaksud. Utang bisa membangun Indonesia dan rakyat bisa menikmati hasilnya.

Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan menuai sorotan berbagai pihak. Salah satunya wartawan senior Farid Gaban. Dia membantah perkataan Luhut tentang utang Indonesia yang produktif dengan data.

Baca Juga: Utang Indonesia Lampaui Batas IMF, Abdullah Rasyid Sindir Keras Rezim Jokowi: Ugal-ugalan Buat Kebijakan

"Menteri Luhut Pandjaitan, tidak masalah berutang asal bisa dinikmati. Siapa menikmati utang?" ujar Farid Gaban sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @faridgaban, Kamis 16 Desember 2021.

Farid Gaban menjelaskan, berdasarkan data pengeluaran pemerintah pusat utang tidak dinikmati oleh rakyat dan tidak produktif. Sebagian besar anggaran dipakai untuk gaji dan fasilitas aparat negara.

"Persentase makin besar untuk bayar utang. Subsidi publik mengecil," ungkap Farid Gaban.

Baca Juga: Utang Indonesia Membengkak, DPR RI: Risiko Semakin Besar, Jangan Nambah Terus

Untuk mendukung pernyataannya, Farid Gaban mengunggah foto alokasi belanja pemerintah dalam persen sejak tahun 2014 hingga 2021.

Alokasi belanja Pemerintah Pusat 2-14-2022.

Dalam foto yang disebut bersumber dari Kementerian Keuangan RI, memang terlihat terjadi peningkatan alokasi untuk pembayaran pegawai, cicilan utang, dan subsidi. Sementara itu, belanja modal alokasi masih fluktuatif setiap tahun dan bantuan sosial terus menurun.

Terakhir, pada tahun 2021 alokasi untuk bansos hanya 10 persen dan akan turun menjadi 9 persen di tahun 2022.

Netizen menyetujui pernyataan dan data yang diungkapkan Farid Gaban. Utang tidak dinikmati sepenuhnya oleh rakyat, tetapi oleh kelompok tertentu.

Baca Juga: Utang Indonesia Menggunung, Dokter Andi Khomeini: Generasi Siapa yang Kudu Bayar?  

"Subsidi pasti dibabat untuk bayar utang. Biaya-biaya dan pajak-pajak pasti dinaikkan karena APBN butuh uang," ujar @putih_pejuang.

"Lihat deh, pola persentase bantuan sosial. Selain pas pandemi, pas tahun non pandemi, semakin menjauh dari pilpres bantuan sosial mengecil. Bagitu mendekati pilpres jadi gede lagi," ujar @yadhiyadhiyadhi. ***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler