Kanal YouTube Rocky Gerung, Said Didu, dan Hersubeno Point Dihack: Kedunguan Terus Beranak Pinak

4 November 2021, 10:02 WIB
Kanal YouTube Rocky Gerung Official sempat dihack dan berganti nama /Kanal Youtube Rocky Gerung Official/


SEPUTARTANGSEL.COM - Jurnalis senior Hersubeno Arief mengungkapkan, beberapa kanal YouTube yang dikelola Forum News Network (FNN) seperti Rocky Gerung Official, Said Didu Official dan Hersubeno Point dihack oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Hersubeno Arief juga mengungkapkan, Kanal YouTube Rocky Gerung Official sempat berubah nama menjadi Coinbase (Speaker Series).

Menanggapi hal ini, Pengamat politik Rocky Gerung menyebut sebagai kedunguan yang terus beranak pinak.

Baca Juga: PCR Jadi Syarat Wajib Perjalanan di Semua Moda Transportasi, Rocky Gerung: Jokowi Tahu Pembusukan Itu

"Ini kan cuma tanda betapa kedunguan itu terus beranak pinak. Dulu Twitter saya dibajak, kalau YouTube-nya Hersubeno dibajak, sekarang bertambah Said Didu," kata Rocky Gerung, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 4 November 2021.

Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu mengaku heran apabila FNN dianggap sebagai pengacau. Karena menurutnya, FNN hanya membahas konsep setiap harinya.

"Jadi sebetulnya FNN mau dirumuskan sebagai apa sih? Mau dianggap sebagai pengacau? Padahal setiap hari kita hanya bicara konsep, konsep, konsep," ujarnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Cs Tampung Suara Rakyat Soal Harga Tes PCR: Kenapa Jokowi Diam? Berati Dia Terlibat Mafioso

Rocky menduga, ada yang tersinggung dan disakiti oleh konten yang diunggah dalam kanal YouTube miliknya.

Meski begitu, dia menuturkan FNN tidak bermaksud mendelegitimasi pihak-pihak tertentu.

Salah seorang pendiri Setara Institute itu pun memberikan pantun sindiran.

"Gunung Merapi di depan Gunung Singgalang, pikiran yang berapi-api tak mungkin terhalang," tutur Rocky.

Baca Juga: Hashtag 'Tenggelamkan PDIP' Sempat Trending di Twitter, Rocky Gerung: Di Papan Atas Soal Mencuri Uang Negara

Rocky memaparkan, FNN terbuka bagi siapa saja dan membuka forum perdebatan. Menurutnya, di FNN hanya menggunakan bahasa argumentasi, bukan agitasi.

"Sering kali kita terangkan perbanyak argumen, kurangi sentimen. Jadi kalau orang mau sentimen, lalu membajak akun kan kelihatan orang dungu," tegasnya.

Dia pun mencurigai ada keresahan agar para wartawan takut dalam mengulas berita.***

 

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler