MK Minta Jokowi Putuskan Status Pandemi dengan Batas Akhir 2021, Rocky Gerung: Tidak Ada Alasan Menunda Pemilu

- 31 Oktober 2021, 09:59 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung menilai Jokowi tak lagi memiliki alasan menunda Pemilu setelah diputuskan MK
Pengamat politik Rocky Gerung menilai Jokowi tak lagi memiliki alasan menunda Pemilu setelah diputuskan MK /Kanal Youtube Rocky Gerung Official/


SEPUTARTANGSEL.COM - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengumumkan status pandemi Covid-19 di Indonesia dengan batas akhir 2021.

Hal ini menentukan apakah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) apakah tetap berlaku atau tidak.

Menanggapi putusan MK tersebut, Pengamat politik Rocky Gerung pun ikut angkat suara.

Baca Juga: Rocky Gerung Usulkan Audit Harga Tes PCR Rp275 Ribu: Bisa Dijadikan Pidana

Rocky Gerung mengatakan, kini MK telah berubah menjadi mahkamah kejam karena menghilangkan kambing hitam, yakni Covid-19 atas kondisi dan situasi di Tanah Air.

"Setiap kali anggaran berubah, alasannya Covid-19. Setiap kali oposisi dikendalikan, alasannya Covid-19. Jadi Covid-19 sebagai kambing hitam diputuskan untuk tidak boleh dijadikan alasan oleh Mahkamah Konstitusi. Ini artinya MK berubah menjadi mahkamah kejam karena menghilangkan kambing hitam," kata Rocky Gerung, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 31 Oktober 2021.

Menurut mantan dosen filsafat Universitas Indonesia itu, kedaruratan di sebuah negara yang beradab harus memiliki batasan dan tidak terus-menerus diperpanjang.

Baca Juga: PDIP Bagi-bagi Beasiswa, Rocky Gerung: Suara Demokrat Naik, Jadi Panik Sendiri

Dia menilai, MK telah memberi beban besar kepada pemerintahan Jokowi sehingga tak lagi memiliki alasan untuk menunda demokrasi hingga pemilihan umum (Pemilu).

"Ini betul-betul revolusi oleh MK dan memang agak jahil MK ini. Di ujung pemerintahan Jokowi, dikasih beban besar sehingga Pak Jokowi nggak mampu lagi atau tidak punya lagi alasan menunda-nunda demokrasi, menunda-nunda kebebasan pers, menunda-nunda demonstrasi mahasiswa, hingga menunda-nunda Pemilu," ujarnya.

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

x