Soal Anjing Canon di Aceh, Dokter Koko: Udah Maju Ngebully Padahal Belum Cek, Ricek dan Kroscek

25 Oktober 2021, 07:32 WIB
Dokter Andi Khomeini Takdir minta orang yang bully Aceh setelah viralnya kasus anjing Canon meminta maaf /Foto: Instagram @dr_koko28//

SEPUTARTANGSEL.COM – Viral, kisah anjing bernama Canon di Aceh yang tewas setelah ditangkap Satpol PP, membuat artis Sherina ikut angkat bicara menyuarakan keprihatinannya.

Meski sudah beberapa hari lewat, banyak tokoh dan netizen yang menanggapi pernyataan Sherina yang mengaitkan hal tersebut dengan wisata halal.

Dokter Koko, salah satu dokter dan penggiat media sosial yang kerap mengkritisi kondisi sosial politik di tanah air, menyayangkan orang-orang yang langsung memojokkan Aceh tanpa klarifikasi. Bahkan, ia meminta mereka yang melakukan hal tersebut minta maaf ke kawan-kawan di Aceh.

Baca Juga: Sherina Prihatin Anjing Canon Dibunuh, Dokter Eva: Yuk, Lah Jangan Sok Gaduh

“Ada yang misuh-misuh sama Aceh, gegara peraturan wisata halal. Udah maju ngebully, padahal belum cek ricek dan kroscek,” ujar Dokter Koko sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @dr_koko28, Senin 25 Oktober 2021.

“Belakangan kita baru tahu fakta-fakta lainnya. Lewat berita, kita terima informasi yang lebih utuh. Saran saya: minta maaf ke kawan-kawan di Aceh dan jaga hewan di 34 provinsi,” sambung Dokter Koko.

Dalam cuitan selanjutnya, dokter yang bernama asli Andi Khomeini Takdir ini menyinggung netizen yang mengusulkan referendum dan Aceh keluar dari NKRI.

Menurutnya, usulan dari akun yang tidak jelas, karena kasus anjing Canon tersebut sangat keterluan. Menyuruh referendum di provinsi Daerah Istimewa (DI) Aceh dan mengeluarkannya dari NKRI akan menjadi bumerang, sinkron dengan cita-cita Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Baca Juga: Lonjakan Covid-19 di Singapura dan Rusia, Dokter Koko Ingatkan Masyarakat Indonesia untuk Terus Berbenah

“Jangan bablas, lah. Kalau tiap kali ada yang begini disuruh referendum, disuruh hengkang dari Indonesia, terus nanti yang bayar utang LN siapa?” ungkap Dokter Koko.

Sebagai informasi, dalam video yang beredar digambarkan penangkapan anjing dengan mengepungnya. Hal tersebut yang kemudian disoroti Sherina dalam akun Twitternya @sherinasinna.

“Masih stres kebayang hewan peliharaan tersayang, dirawat dari kecil, ramah, dan percaya sama manusia, eh diburu, disiksa dan tewas oleh tangan-tangan aparat berseragam. Untuk alasan apakah? Wisata halal? Kalau sampai iya demi itu, apakah halal = menghalalkan segala cara? Sakit,” ujar Sherina sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com, Sabtu 23 Oktober 2021.

Meski demikian, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) Kabupatean Aceh, Singkil, Ahmad Yani telah mengklarifikasi berita yang beredar.

Baca Juga: Utang Indonesia Menggunung, Dokter Andi Khomeini: Generasi Siapa yang Kudu Bayar?  

Menurutnya, anjing Canon yang ditangkap sudah disetujui oleh pemilik. Satpol PP mengepung anjing sebelum menangkapnya, karena bersikap agresif. Banyak laporan sejak 2019, anjing Canon menyerang warga di sekitar resort.

Anjing mati diduga karena mengalami stres, di mana satu anjing lain yang dibawa di kandang yang sama masih dalam kondisi sehat.

“Tidak ada penyiksaan yang dilakukan anggota di lapangan. Anjing itu diduga mati, karena stres setelah diamankan oleng anggota saat akan dibawa ke daratan,” ujar Ahmad Yani, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Minggu 24 Oktober 2021. ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler