Pertanyakan Wajib Tes PCR Penumpang Pesawat, Dokter Made Wirawan: Kembalikan Fungsi untuk Tes Diagnostik

22 Oktober 2021, 13:05 WIB
Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta. Pemerintah kini mewajibkan calon penumpang pesawat untuk RT-PCR untuk perjalanan Jawa-Bali. /Fauzan/ANTARA FOTO

 

SEPUTARTANGSEL.COM- Pemberlakuan Instruksi Menteri Dalam Negeri tentang kewajiban tes PCR untuk penumpang pesawat meskipun telah vaksin dosis penuh menjadi perdebatan. 

Bahkan aturan tersebut banyak mendapat pertentangan. Tak hanya perdebatan harga, aturan yang hanya dikhususkan bagi penumpang pesawat ini dianggap diskriminasi dan pertimbangan yang tak jelas.

Salah satu yang mempertanyakan aturan tersebut adalah dokter Made Wirawan, dokter yang juga influencer melalui akunnya @blogdokter.

Dokter Made Wirawan menjelaskan selama telah vaksinasi dengan dosis penuh, fungsi tes PCR cukup sebagai diagnostik sedangkan untuk skrining juga cukup dengan swab antigen. 

Baca Juga: SXY Girl, Kolaborasi DJ Snake dan Lisa BLACKPINK Jadi Trending di Twitter

"Kembalikan fungsi tes PCR untuk kepentingan diagnostik di rumah sakit, untuk skrining cukup gunakan swab antigen. Apalagi sebelumnya sudah ada syarat dua kali vaksin," cuitan dokter Made Wirawan melalui @blogdokter pada 22 Oktober 2021.

Dokter lulusan Universitas Udayana yang menggeluti praktik konsultasi kedokteran melalui @blogdokter sejak 2002 lalu ini juga menjelaskan jika lamanya waktu di dalam ruang tertutup selama perjalanan menggunakan transportasi juga memengaruhi penularan Covid-19. 

Ia menjelaskan pengguna transportasi darat cenderung lebih lama, sehingga waktu di dalam ruang tertutup juga lebih lama dibanding di dalam ruang kabin pesawat. Sehingga faktor penularannya lebih tinggi. 

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Terlibat Dalam Kasus Korupsi PT Asuransi Jiwasraya? Cek Faktanya

"Agak lucu sih aturan naik pesawat harus PCR, sementara moda transportasi darat bisa antigen. Padahal dari segi lamanya waktu di dalam ruangan tertutup, moda transportasi darat relatif lebih lama," papar dokter Made Wirawan.

Selain itu penumpang pesawat lebih taat prokes dibandingkan dengan penumpang bus. 

"Lagian penumpang pesawat relatif lebih mudah diatur untuk mematuhi protokol kesehatan. Sirkulasi udara di dalam pesawat juga bagus dan menggunakan hepa filter."

Meski begitu dokter Made berharap aturan tersebut benar-benar untuk kepentingan yang lebih besar, guna mencegah penularan Covid-19. 

Baca Juga: Mantan Diplomat Wanita Afghanistan Desak PBB untuk Tidak Beri Kursi Bagi Taliban Jika Tak Penuhi Hak Perempuan

"Apapun maksud dari peraturan ini, semoga memang benar untuk kepentingan yang lebih besar. Suksma," harapnya. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler