Mantan Diplomat Wanita Afghanistan Desak PBB untuk Tidak Beri Kursi Bagi Taliban Jika Tak Penuhi Hak Perempuan

- 22 Oktober 2021, 10:47 WIB
Mantan diplomat Afghanistan Asila Wardak, mantan politisi Afghanistan dan perunding perdamaian Fawzia Koofi, jurnalis Afghanistan Anisa Shaheed dan mantan politisi Afghanistan, Naheed Fareed
Mantan diplomat Afghanistan Asila Wardak, mantan politisi Afghanistan dan perunding perdamaian Fawzia Koofi, jurnalis Afghanistan Anisa Shaheed dan mantan politisi Afghanistan, Naheed Fareed /Foto: REUTERS /Michelle Nicols/

SEPUTARTANGSEL.COM - Taliban telah berhasil menguasai Afghanistan sejak bulan Agustus 2021 lalu, banyak kelompok-kelompok yang masih tidak menerima kekuasaan Taliban.

Baru-baru ini sekelompok wanita Afghanistan yang terdiri dari mantan diplomat dan politisi, mendesak organisasi PBB untuk tidak memberikan kursi kepada Taliban sebagai perwakilan dunia.

Fawzia Koofi mantan politisi Afghanistan dan perunding perdamaian mengatakan untuk memberikan kursi kepada seseorang yang lebih menghormati hak semua orang.

Baca Juga: Geng 400 Mawozo Haiti Minta Tebusan 1 Juta Dolar Per Misionaris Kristen yang Diculik

"PBB perlu memberikan kursi itu kepada seseorang yang menghormati hak semua orang di Afghanistan." kata Fawzia Koofi kepada wartawan di luar Dewan Keamanan PBB di New York, dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters, 22 Oktober 2021.

Menurutnya di kepemimpinan Taliban saat ini hak seorang wanita tidak lagi dihormati tak sesuai dengan janji yang pernah diserukan Taliban.

"Bantuan, uang, pengakuan semuanya adalah pengaruh yang harus digunakan dunia untuk inklusi, untuk menghormati hak-hak perempuan, untuk menghormati hak semua orang." tambahnya.

Baca Juga: Damaskus Berdarah, Serangan Bom Menewaskan 14 Orang Oleh Pemberontak Suriah

Koofi bergabung dengan beberapa wanita seperti mantan politisi, Naheed Fareed, mantan diplomat Asila Wardak dan jurnalis Anisa Shaheed.

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x