SEPUTARTANGSEL.COM – Luhut Binsar Pandjaitan berniat menjadikan aplikasi PeduliLindungi sebagai uang digital.
Hal tersebut direncanakan untuk meningkatkan inklusi keuangan digital untuk memperluas pasar dari produk-produk lokal.
Namun, rencana menjadikan aplikasi PeduliLindungi sebagai uang digital menuai pro dan kontra.
Dokter Eva Sridiana Chaniago, salah seorang tenaga ahli kesehatan yang juga giat dalam bermedia sosial menyebutkan, dia tidak ingin menggunakan uang digital.
“Dunia boleh maju. Tapi uang analog diganti digital? Aku mah, NO!!” ujar Dokter Eva dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter@_Sridiana_3va, Senin 27 September 2021.
“Gegara Hp hank aja nggak bisa belanja, aku,” sambung Dokter Eva.
Menurutnya, dia tidak masalah dikatakan norak dan kampungan. Yang penting, menyimpan uang dan membelanjakannya secara konvensional jauh lebih aman.
“Apalagi sekarang susah percaya siapa pun. Andai bisa.. Ku taroh bawah bantal saja,” ungkap Dokter Eva.
Baca Juga: Alami Kendala Sertifikat Vaksin Tak Terbit di Aplikasi PeduliLindungi, Lakukan Hal Ini
Cuitan bernada tegas dan bergaya santai dari Dokter Eva tentang aplikasi PeduliLindungi yang akan dijadikan uang digital, mendapat balasan senada dari netizen.
“Aku mah mending dibilang kampungan, Dok. Jangankan yang model e-bangking, ATM aja terpaksa karena gaji harus transfer bank,” ujar @DwiMartini 11.
“Uang digital.. Begitu error/dibajak, duit disedot lenyap. Terus, siapa mau bertanggung jawab? Tuyul digital lebih pintar dibanding tuyul konvensional.Jadi emoh dah kalau uang digital,” ujar dewaruci77.
Bahkan, akun @niewiw_wiyono mengatakan, semua yang berbau digital seperti kekasih di dunia maya. Bisa didownload tetapi tidak bisa diraba.
Sementara itu, akun @fadhlierlanda memberikan solusi pemakaian uang digital yang tiak penuh sebagai bagian dari kehati-hatian.
“Uang digital ada, tetapi yang non digital tetap harus dipakai jika gadget error, lowbat, atau nggak ada koneksi,” ujar @Fadhileirlanda. ***