Menko Polhukam Mahfud MD: Aparat Keamanan Terus Mengejar KKB di Papua

19 Mei 2021, 21:24 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD /Sumber: Antara / Menko Polhukam/

SEPUTARTANGSEL.COM – Aparat keamanan akan terus mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan aksi teror di Papua.

Hal ini ditegaskan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Dia mengatakan,"Aparat keamanan akan terus mengejar dan melumpuhkan para pelaku teror untuk melindungi masyarakat agar merasa aman dari tindakan teror yang dilakukan oleh kelompok kecil tersebut.”

Baca Juga: Dua Satgas Nemangkawi Terluka Saat Baku Tembak dengan KKB

Aparat keamanan mulai dari TNI-Polri hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dikerahkan untuk melakukan pengejaran KKB.

Tindakan-tindakan yang dilakukan aparat keamanan juga harus cepat, tegas, dan terukur. Sampai saat ini tindakan itu sudah baik menurut Mahfud MD.

"Tentu saja diminta melakukan tindakan cepat, tegas, dan terukur yang sejauh ini sebenarnya sudah dilaksanakan cukup baik oleh TNI-Polri, BIN serta aparat terkait seperti BNPT," papar di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta pada Rabu, 19 Mei 2021.

Baca Juga: Israel Kembali Lakukan Serangan Udara di Gaza, Warga Palestina yang Tewas Bertambah Jadi 219 Orang

Dikutip dari Antara, penanganan konflik Papua saat ini sudah alami peningkatan. Salah satunya setelah ditetapkannya KKB menjadi teroris.

"Setelah ditetapkan KKB sebagai kelompok teroris, aparat keamanan berusaha dan cukup berhasil saat ini memisahkan antara masyarakat sipil dan para pelaku teror jadi tugasnya memisahkan yang pokok. Jadi, sudah ada peningkatan keberhasilan," jelas Mahfud MD.

Dia tak menampik bahwa sejak pemerintah menetapkan KKB sebagai kelompok teroris masih terjadi beberapa kontak senjata dengan para pelaku teror.

Baca Juga: Polisi Minta Perundungan Pelajar yang Hina Palestina Dihentikan

Seperti pada 27 April 2021, kontak senjata di Ilaga menyebabkan satu prajurit Brimob gugur, dua lainnya luka-luka. Tetapi, terdapat lima teroris yang tewas.

Kemudian pada 13 Mei terjadi kontak senjata di Ilaga Kabupaten Puncak, satu anggota teroris KKB tewas. Lalu pada 16 Mei terjadi kontak senjata di Ilaga, dua anggota teroris tewas dan satu orang kabur dalam keadaan luka.

Terakhir, 18 Mei terjadi penyerangan terhadap dua anggota TNI hingga gugur saat melakukan pengamanan di Yahukimo dan pada hari yang sama terjadi kontak senjata di Pegunungan Bintang yang mengakibatkan 4 prajurit luka.

Baca Juga: Hina Palestina, Pelajar Ini Dikeluarkan dari Sekolah

Peristiwa penyerangan terhadap dua prajurit TNI yang baru berlangsung itu menunjukkan bahwa kelompok teroris masih melakukan aksi kekerasan sebagaimana sebelumnya dilakukan terhadap warga sipil dan merusak fasilitas publik.

"Ini kejahatan teroris, warga sipil sasarannya, merusak fasilitas publik, dan objek vital," tegasnya.

 Pemerintah mengaku terus berupaya menumpas kelompok teroris yang melakukan aksi kekerasan di Papua maupun Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang muncul kembali. ***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler