Diduga Mujahidin Indonesia Timur Kembali Meneror, 4 Petani Dibunuh

13 Mei 2021, 06:30 WIB
Personel Brimob Polri melakukan penyisiran di lokasi yang diduga menjadi persembunyian terduga teroris di kawasan perbukitan di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah pada Minggu, 8 November 2020. /Sumber: Antara / Mohamad Hamzah/

SEPUTARTANGSEL.COM – Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) diduga kembali beraksi. Mereka membunuh para petani di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Selasa, 11 Mei 2021.

“Total korban yang ditemukan adalah empat orang, keempatnya adalah petani di Desa Kalimago,” ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Didik Supranoto pada Rabu, 12 Mei 2021.

Didik mengatakan keempat korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan mengalami luka. Menurut keterangan saksi yang berhasil melarikan diri, pelaku diduga adalah kelompok MIT Poso.

Baca Juga: KKB di Papua, Apakah Bisa Ditumpas? Demikian Kata Pengamat

“Tidak ada luka tembak, hanya luka akibat senjata tajam. Jenazah sudah dievakuasi dan dimakamkan oleh pihak keluarga,” lanjutnya.

Empat korban ditemukan pada dua lokasi (TKP) berbeda di perkebunan kopi di Desa Kalimago. Kejadian ini merupakan aksi teror kedua yang dilakukan kelompok MIT Poso di Desa Kalimago.

Sebelumnya pada akhir 2015 sejumlah warga sempat disandera.

Baca Juga: Tempat Wisata Dibuka Saat Libur Lebaran, Menparekraf Sandiaga Uno Pastikan Prokes Diterapkan

“Dari keterangan saksi, yang memimpin kelompok teror ini adalah Qatar, salah satu DPO,” katanya lagi.

Dikutip dari Antara, Didik Supranoto menyebutkan empat korban adalah PP, LL, SS, dan MS. Saat berada di kebun, sebanyak lima orang tak dikenal mendatangi para petani tersebut dan melakukan aksinya.

Kelompok yang diduga adalah DPO MIT Poso ini juga mengambil sejumlah barang milik korban.

Baca Juga: Libur Lebaran, Pemerintah Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman

“Petani yang curiga dengan keberadaan mereka, langsung lari dan melapor. Selain membunuh, mereka juga mengambil uang dan beberapa barang lain milik korban," kata Didik.

Berdasarkan laporan yang diterima, saksi yang memberikan keterangan tidak melihat keberadaan Pimpinan MIT Poso yakni Ali Kalora. Dugaan sementara, kelompok teroris Poso tersebut membagi dua kelompok.

“Warga juga tidak melihat ada senjata lain yang mereka bawa selain senjata tajam yang dipakai untuk melukai para petani.”

Baca Juga: Pekerja Migran Sumbang Devisa Rp 159,6 Triliun Per Tahun

Saat ini diketahui masih tersisa sembilan orang daftar pencarian orang (DPO) MIT Poso yang masih diburu oleh Satgas Madago Raya. Ratusan personel disebar di Kabupaten Poso, Sigi, dan Parigi Moutong.

“Pengejaran dan penyisiran terus dilakukan hingga saat ini, semoga secepatnya para pelaku bisa ditangkap,” pungkasnya. ***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler