Bibit Siklon Tropis 94W, BNPB Ingatkan 30 Provinsi ini Waspada

15 April 2021, 06:00 WIB
Citra satelit yang menunjukkan adanya pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 94W (lingkaran biru) di Samudera Pasifik utara Papua /Sumber: Dok. BMKG/

SEPUTARTANGSEL.COM – Para gubernur di 30 Provinsi diminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mewaspadai potensi bibit siklon tropis 94W.

Hal itu disampaikan melalui surat peringatan yang diterbitkan pada hari Selasa, 13 April 2021 dengan menekankan pada peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan.

Surat peringatan tersebut disampaikan menyikapi informasi yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait bibit siklon tropis 94W di Samudera Pasifik dari timur laut Papua.

Baca Juga: Gegara Protes, Aktivis Hong Kong Joshua Wong Dihukum 4 Bulan

Baca Juga: Dukung Pengembangan Vaksin Covid-19 Dalam Negeri, Kemenkes Kucurkan Alokasi Anggaran Rp 400 Miliar

BNBP merekomendasikan beberapa langkah kesiapsiagaan terhadap peringatan dini ini dari BMKG.

BNPB berharap pemerintah provinsi untuk menginstruksikan beberapa upaya, pertama, meningkatkan koordinasi dengan BMKG di wilayah terkait dengan perkembangan potensi bibit siklon tropis.

Dikutip dari laman BNPB, Deputi Bidang Pencegahan Lilik Kurniawan mengatakan, informasi peringatan dini BMKG dapat digunakan untuk mempercepat penyebarluasan informasi peringatan dini bencana.

Baca Juga: Atasi Pemudik Bandel, Polisi Tutup 16 Jalan Tikus di Jabodetabek

Baca Juga: Ingin Mudik? Bisa Sih Tetapi Ini Syaratnya

“Serta menyusun rencana tindak lanjut dan pengambilan keputusan,” ujar Lilik.

Kedua, pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, dan hujan es dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang maupun jalan licin.

Terakhir, Lilik meminta koordinasi antar dinas terkait dan aparatur untuk kesiapsiagaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masing.

Baca Juga: Freeport Enggan Bikin Smelter, Politisi PKS: Pemerintah Tidak Tegas

Baca Juga: Pejabat Penyakit Menular AS Sebut Vaksin AstraZeneca Manjur Tapi Masalah Keamanan?

Upaya ini bertujuan untuk mencegah dampak yang mungkin timbul.

Koordinasi menyasar pada komunikasi risiko yang ditujukan kepada masyarakat mengenai potensi bahaya untuk menjauh dari lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon tumbang atau tepi pantai, khususnya warga yang bermukim di wilayah risiko tinggi.

“Mengaktifkan tim siaga bencana untuk memantau lingkungan sekitar akan gejala awal terjadinya banjir bandang, longsor, angin kencang, ataupun gelombang tinggi,” ujar Lilik.

Baca Juga: Infeksi Virus terus Meningkat, WHO: Pandemi Masih Jauh dari Selesai

Baca Juga: Disebut Masuk Ke dalam Urutan 20 Kota Termahal di Dunia, Wagub DKI Jakarta: Parameternya Apa?

Di samping itu, koordinasi bertujuan untuk menyiapkan dan mengelola seluruh sumber daya manusia, logistik, peralatan, penyiapan sarana dan prasarana untuk penanganan keadaan darurat serta penyiapan fasilitas layanan Kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Lilik menambahkan, untuk mengaktifkan pusat pengendalian operasi (pusdalops) daerah yang terkoneksi dengan pusat-pusat data, informasi, dan komunikasi kelembagaan terkait di pusat, provinsi, serta kabupaten juga kota.

Bila diperlukan, dia menegaskan, pemerintah daerah bisa menetapkan status darurat bencana untuk pembentukan pos komando serta aktivasi rencana kontinjensi menjadi rencana operasi.

Baca Juga: Begini Cara Mensos Risma Cegah Praktek Korupsi Pegawai di Kementerian Sosial

Baca Juga: Waduh, Negara Ini Menghentikan Penggunaan Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

BNPB menyampaikan pesan peringatan dini dan kesiapsiagaan ke-30 wilayah administrasi setingkat provinsi, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Sementara itu, BMKG dalam rilisnya menyebutkan bahwa pihaknya mendeteksi adanya Potensi Bibit Siklon Tropis 94W di Samudera Pasifik dari Timur Laut Papua yang berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam seminggu ke depan.

Bibit siklon tropis ini mempengaruhi wilayah bagian utara Indonesia, khususnya daerah Timur seperti Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua Barat, Papua serta beberapa daerah lainnya di Indonesia.***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler