Waduh, Negara Ini Menghentikan Penggunaan Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

- 14 April 2021, 06:30 WIB
Pengembangan vaksin AstraZeneca
Pengembangan vaksin AstraZeneca /Foto: Berita PBB/

SEPUTARTANGSEL.COM – Penggunaan vaksin Covid-19 dosis tunggal Johnson & Johnson dihentikan atas permintaan Badan kesehatan federal Amerika Serikat.

Menyusul enam penerima vaksin mengalami kelainan langka termasuk pembekuan darah.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) akan mengadakan pertemuan pada Rabu guna meninjau kasus tersebut.

Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo Mengaku Dapat Pengaduan Dari Nomor Tak Dikenal

Baca Juga: Perempuan Berusia 17 Tahun Jadi Mucikari Prostitusi Online

Semua enam penerima vaksin adalah perempuan antara usia 18 hingga 48 tahun. Seorang perempuan meninggal dan satu lagi di Nebraska dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.

CDC dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) melalui pernyataan bersama mengatakan bahwa insiden buruk tampaknya sangat jarang terjadi saat ini.

Dikutip dari Reuters dan Antara pada Selasa, 13 April 2021, per 12 April lebih dari 6,8 juta dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson telah diberikan di AS.

Baca Juga: Bagaimana Atlet Bulu Tangkis Indonesia Jalani Program Latihan Selama Ramadhan?

Baca Juga: Kementerian Agama Kunjungi Komunitas Ahmadiyah, Tebar Kerukunan

Saham perusahaan itu terjun bebas, turun 3 persen sebelum pembukaan perdagangan.

Permintaan dari regulator AS muncul kurang dari sepekan setelah regulator obat Eropa menyebutkan bahwa pihaknya sedang meninjau kasus pembekuan darah langka pada empat penerima vaksin di AS.

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

x