SEPUTARTANGSEL.COM - Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) di Amerika, Akhmad Sahal kembali membahas kritik Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau yang biasa disebut Gus Mus terkait keberadaan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurut Akhmad Sahal, kritik Gus Mus yang mengatakan bahwa MUI merupakan organisasi tidak jelas namun tetap mendapat aliran dana dari APBN masih relevan hingga saat ini.
"Kritik Gus Mus thd MUI bbrp tahun lalu yg masih relevan. Mnrt Gus Mus, MUI ini organisasi gak jelas, tp dapat dana dari APBN," tulis Akhmad, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @sahaL_AS pada hari Rabu, 7 April 2021.
Baca Juga: Wakil Presiden Minta Masyarakat Tak Ragu Divaksin Covid-19
Baca Juga: Terus Merugi, Perusahaan LG Hengkang dari Bisnis Smartphone
Lebih lanjut, dia menilai bahwa pengurus MUI belum tentu layak menjadi ulama.
"Pengurus MUI langsung ngrasa diri ulama, pendapatnya dianggap fatwa ulama. Pdhl cuma pengurus. Blm tentu layak jd ulama.
Memang ga jelas!" tegasnya.
Baca Juga: Kementerian Agama Tegaskan Biaya Haji 2021 Belum Ditetapkan
Baca Juga: Real Madrid Mendekati Semifinal Liga Champions
Pernyataan Akhmad pun banyak disetujui oleh netizen. Netizen ramai-ramai mempertanyakan urgensi MUI di dalam negeri.
"Sebenarnya, urgensinya MUI untuk sekarang ini apa?
Dulu dibuat Soeharto untuk mengontrol ulama. Kalau pemerintah sekarang sebenarnya sudah ga perlu MUI. Minta fatwa tinggal datang ke PP Muhammadiyah dan PBNU sudah cukup," ujar akun @zoegyBrix.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Kembali Menjadi Perdana Menteri Israel
"Gak jelas banget tupoksinya apa sebagai fatwa halal haram. Wong gak cuman Islam di Indonesia. Ayolah Ojo gonto gontoan mergo agama koyo wong cilik ae.
@MUIPusat," cuit akun @Sifu_Hendro.
"Apalagi gus mus kita aja heran... Lsm Kan?" kata akun @NalarNatular.***