Said Aqil Siradj Minta Dosen Umum Tak Banyak Ajari Aqidah Takut Radikal, Shamsi Ali Sebut Pemikiran Gila

- 7 April 2021, 11:56 WIB
Imam Besar di Islamic Center of New York, Muhammad Shamsi Ali.
Imam Besar di Islamic Center of New York, Muhammad Shamsi Ali. /Foto: Twitter @ShamsiAli2 /


SEPUTARTANGSEL.COM - Imam Besar di Islamic Center of New York, Muhammad Shamsi Ali mengkritik pemikiran Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang menyuruh dosen tidak terlalu banyak mengajarkan Aqidah dan Syariah.

Shamsi Ali menilai bahwa pemikiran Aqil Siradj itu kontra logika dan mempertanyakan bagaimana seseorang mendalami Aqidah akan menjadi penyebab radikalisme.

Hal ini disampaikan Shamsi Ali melalui akun Twitter pribadinya @ShamsiAli2 yang diunggah pada Selasa 6 April 2021.

Baca Juga: Benjamin Netanyahu Kembali Menjadi Perdana Menteri Israel

Baca Juga: Sanksi atas Kudeta Myanmar, Rusia: Dapat Memicu Konflik Sipil Skala Penuh

"Saya menilai cara berfikir ini kontra logika. Mendalami akidah menjadi penyebab radikalisme? Dan kerenanya pelajaran akidah perlu dikurangi untuk mencegah radikalisme?," cuit Shamsi Ali.

Shamsi Ali kembali mengatakan bahwa pemikiran Said Aqil sebagi sesuatu pemikiran yang gila, dengan demikian lanjut Shamsi Ali untuk memahami pemikiran yang gila harus gila juga.

"Logika apakah yang dipakai? Atau harusnya gila untuk memahami pemikiran yang gila?," tuturnya.

Tangkapan layar cuitan Shamsi Ali
Tangkapan layar cuitan Shamsi Ali

Baca Juga: Wow, Biaya Haji 2021 Diperkirakan Alami Kenaikan Rp9,1 Juta per Orang

Halaman:

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x