Pagi Ini, Lima Juta Anggota Banser Apel Kebangsaan, Siap Bantu Pemerintah Hadapi Pengacau

29 November 2020, 06:59 WIB
Ketua PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas dalam Apel 5.200 Banser Lamongan, Tuban, Gresik dan Bojonegoro Satu Komando Satu Barisan Mengawal Kyai Sampai Mati Lamongan, 10 April 2019. /Foto: Instagram @gusyaqut/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pagi ini, Minggu 29 November 2020 pukul 10.00, tak kurang 5 juta anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se-Pulau Jawa akan mengikuti Apel Kebangsaan.

Apel akan dipimpin Panglima Tertinggi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

Apel Kebangsaan akan digelar secara virtual atau daring dengan melibatkan kader-kader Banser di seluruh Pulau Jawa.

Baca Juga: Status Tanggap Darurat Diperpanjang Lagi untuk Ketigakalinya, Berikut Kondisi Gunung Merapi Terkini

Baca Juga: Cara Dapat Uang Rp40 Juta Gratis dari Kartu Prakerja, Syaratnya Mudah

Yaqut dalam keterangan persnya, Jumat 27 November 2020 menjelaskan, apel digelar sebagai upaya merespons dinamika sosial-politik yang belakangan ini mencuat dan berpotensi memecah keutuhan bangsa.

Perbedaan pandangan politik ataupun agama yang muncul akhir-akhir ini, jelasnya, menyebabkan polarisasi di tengah masyarakat.

"Jika kondisi ini tak diantisipasi sejak dini dan kurang disikapi dengan baik, maka sangat mungkin akan mengoyak tatanan persatuan bangsa," kata Yaqut.

Baca Juga: Habib Rizieq Tiba-tiba Kirim Surat Ke Wali Kota Bogor Bima Arya, Ada Apa?

Baca Juga: Tutup 2 Hari Lagi, Ini Syarat dan Cara Cek Penerima BLT Produktif Untuk UMKM Rp2,4 Juta

Apel Kebangsaan ini, lanjutnya, diharapkan mampu membangkitkan kembali kesadaran seluruh elemen bangsa akan pentingnya makna persatuan dan kesatuan.

 

"Apel ini untuk mengingatkan kembali kepada seluruh elemen bangsa bahwa menjaga persatuan dan kesatuan dalam perbedaan pandangan politik ataupun agama adalah satu-satunya cara yang harus dipertahankan," tandas Yaqut.

Meski dilaksanakan secara virtual, kegiatan ini akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Baca Juga: Pejabat Negara dan Menteri Kunjungi Menantu Jokowi, Andi Arief Minta KPK ke Medan

Baca Juga: 5 Drama Korea Tentang Persahabatan yang Wajib Kamu dan Sahabatmu Tonton

Sebagai inspektur upacara pada Apel Kebangsaan ini nanti adalah Sekretaris Jenderal Abdul Rochman, sedangkan Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas akan menyampaikan orasi kebanggsaan.

Menurut Adung, sapaan Sekjen Ansor, peserta apel sifatnya terbatas karena hanya mengikutkan perwakilan dari masing-masing pengurus cabang dan wilayah dengan menerapkan protokokol kesehatan ketat.

"Mereka mewakili 5 juta kader Banser yang ada di Pulau Jawa," kata Adung.

Baca Juga: Sedih, Bayi Ini Meninggal Dalam Pelukan Ibunya yang Sedang Mengemis

Baca Juga: CATAHU 2020 Komnas Perempuan: 2018-2019 Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat 800 Persen

Yaqut mengingatkan semua pihak bahwa dialog adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan persoalan bangsa.

"Semua pihak agar menghindari aksi-aksi pemaksaan dan kekerasan demi kepentingan politiknya," tegasnya.

Terhadap kelompok-kelompok yang berupaya mengacaukan bangsa Indonesia, Gus Yaqut mengingatkan agar mereka segera menghentikan niatnya tersebut.

Baca Juga: PGRI Dukung Sekolah Tatap Muka Awal Tahun 2021

Baca Juga: Ilmuwan Nuklir Dibunuh, Presiden Iran Ancam Balas Dendam ke Israel

Jika hal ini tak diindahkan, maka jutaan kader Banser siap membantu pemerintah menghadapi mereka.

"Kepada para 'penumpang gelap' jangan sekali-kali memaksakan kehendak. GP Ansor dan Banser akan bersama-sama TNI Polri melawan setiap bentuk upaya memecah belah persatuan dan kesatuan," tegasnya.

Yaqut menegaskan, imbauan tersebut penting karena bangsa Indonesia juga akan memiliki gawe besar, yakni pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 9 Desember 2020 mendatang.

Baca Juga: Satu Keluarga di Sulawesi Tengah Jadi Korban Teroris

Baca Juga: Wali Kota Cimahi Resmi Tersangka KPK, Ridwan Kamil: Saya Sudah Tiga Kali Peringatkan

Di tengah agenda demokrasi di masa pandemi ini, pihaknya juga mendorong agar masyarakat saling menjaga protokol kesehatan yang telah disepakati bersama.

Bukan malah merusaknya sehingga mengakibatkan penanganan COVID-19 kian banyak menghadapi kendala. ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler