Anak Suka Bohong Pada Orang Tua? Dokter Denta Ungkap Cara Menghadapinya

- 22 Juli 2021, 12:40 WIB
Dokter Denta ungkap cara menghadapi anak yang suka berbohong.
Dokter Denta ungkap cara menghadapi anak yang suka berbohong. /Foto: Pixabay/lovelee_lunaz/

SEPUTARTANGSEL.COM - Anak-anak sering kali berbohong untuk menyembunyikan suatu kesalahan yang telah diperbuat dan menghindari konsekuensi negatif yang akan didapatkan dari orang tuanya.

Anak-anak yang suka berbohong juga mempunyai ketakutan dan kekhawatiran akan dimarahi atau membuat orang tuanya kecewa. Namun, sikap tersebut harus diantisipasi agar tidak menjadi kebiasaan buruk sampai anak tersebut tumbuh menjadi dewasa.

Hal itu mendapat sorotan dari Dokter Spesialis Anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Kurniawan Satria Denta. Dokter Denta mengungkap cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menghadapi anak yang suka berbohong.

Baca Juga: Berhari-hari Dibully Publik, Rektor UI Ari Kuncoro Mengundurkan Diri dari Wakil Komisaris Utama BRI

Hal itu diungkapkan Dokter Denta melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Kamis, 22 Juli 2021.

"Biar gak berujung jadi kebiasaan buruk sampai gede, berikut beberapa saran cara menghadapinya," tulis Dokter Denta, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @sdenta, Kamis, 22 Juli 2021.

Menurut Dokter Denta, cara pertama untuk menghadapi anak yang suka berbohong adalah dengan mengontrol emosi. Dia mengatakan walaupun sebagai orang tua merasa kecewa, namun harus tetap sabar.

Baca Juga: Modus Investasi PBK, Kemendag Akhirnya Blokir 622 Situs Website Tak Berizin

Seorang anak yang masih kecil kerap sulit membedakan mana yang benar atau yang salah karena fungsi otaknya belum berjalan optimal.

Cara yang kedua adalah mengubah pertanyaan. Menurutnya, seorang anak berbohong karena pertanyaan yang ditujukan kepada anak cenderung bersifat tuduhan.

"Reframing pertanyaanmu, jangan 'ini km yang bikin ya?' atau 'siapa ini yg ngerusak?'. Ganti dengan pertanyaan 'Ini kenapa bisa begini nak, boleh cerita ke bunda?' atau semacamnya," katanya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Tema 1 Subtema 1 Kelas 6 SD MI Selamatkan Makhluk Hidup Materi Matematika

Selanjutnya adalah mengatur suasana senyaman mungkin bagi anak. Dokter Denta menuturkan suasana harus dibuat senyaman mungkin agar anak tidak merasa dihakimi atau diancam.

Dalam hal ini, dia memberikan tips agar anak dan orang tua berada pada satu frekuensi yang sama sehingga mencegah adanya kebohongan dari anak.

"Tips, secara fisik, posisikan tubuh kita selevel dengan mereka, biar mereka tidak terintimidasi," tuturnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Mau Musik Dangdut Bersaing dengan K-pop, Susi Pudjiastuti Komen dengan Bahasa Inggris

Setelah itu, ajak anak bicara dan beri pengertian bahwa apa yang dilakukan oleh anak tersebut tidak benar. Menurutnya, anak dapat ditunjukkan dengan contoh perilaku orang tua sehari-hari.

Misalnya, seorang ibu mengatakan dirinya sedih jika anaknya berbohong dan mencontohkan ayahnya kerap menerima reward dari ibunya karena tidak pernah berbohong.

Cara selanjutnya adalah membangun pondasi kepercayaan antara anak dan orang tua. Hal itu dapat membuat anak merasa nyaman dan terbuka kepada orang tuanya soal apapun.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah (BSU) BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021 Tak Akan Cair untuk 8 Karyawan Ini, Cek di Sini

Walau demikian, anak yang sudah merasa nyaman juga masih mempunyai kemungkinan untuk berbohong karena rasa bersalah atau rasa takut membuat orang tuanya kecewa.

Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada itu menyampaikan cara terakhir adalah dengan memberikan pengertian kepada anak bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi dan tidak akan pernah membuat orang tua kehilangan rasa sayang terhadap anaknya.

"Ortu dan anak sama2 pernah bikin salah, tapi apapun salah yg dibuat oleh anak, gak akan bisa menghilangkan sayangnya orang tua ke anaknya sendiri," ungkapnya.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x