Wajib Tahu, Dampak Buruk Penggunaan Earphone dan Headphone Berlebihan, Bisa Tuli?

- 3 Juli 2021, 19:40 WIB
Penggunaan Headphone dan Earphone pada anak dan remaja berbahaya bagi pendengaran masa depan
Penggunaan Headphone dan Earphone pada anak dan remaja berbahaya bagi pendengaran masa depan /Foto: Pixabay/Alexas Fotos/

SEPUTARTANGSEL.COM – Saat ini penggunaan gadget di kalangan anak dan remaja sudah menjadi kebiasaan.

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan berbagai kegiatan dilakukan secara daring.

Penggunaan headphone dan earphone berfungsi menghindari kebisingan yang mengganggu.

Baca Juga: Sejauh Mana Orang Gangguan Jiwa Berisiko Covid-19? Cek Faktanya

Namun tahukah anda bila penggunaan earphone dan headphone bisa berdampak buruk pada pendengaran?

Sebelum masuk ke pembahasan kita harus mengenal apa itu earphone dan headphone.

Earphone adalah perangkat pengeras suara kecil yang diselipkan ke dalam telinga agar suara menjadi lebih terdengar dan terfokus.

Baca Juga: Selain Isoman Fisik di Rumah, Pasien Covid-19 Juga Penting Isolasi Mandiri dari Media Sosial

Headphone juga merupakan pengeras suara namun bentuknya saja yang jauh lebih besar dan tidak diselipkan ke dalam telinga.

Maka bisa disimpulkan perbedaan dari earphone dan headphone adalah dari segi ukuran saja.

Headphone atau earphone, biasanya digunakan saat Anda mendengarkan musik, podcast, atau saat ini saat sedang melakukan webinar. Namun, ternyata itu bukanlah hal yang baik untuk pendengaran.

Baca Juga: Tips Membujuk Anak Agar Mau Untuk Tes Swab Covid-19 Ala Dr. Reisa

Berdasarkan analisis terbaru dari The National Institutes of Health (NIH) yang dilansir SeputarTangsel.Com dari Healthline, Jumat 1 Juli 2021, penggunaan headphone atau earphone oleh anak-anak dan remaja dapat mengganggu pendengaran di masa depan.

Bahkan, badan kesehatan dunia WHO memperkirakan, bahwa sekitar 50 persen orang berusia 12 hingga 35 tahun beresiko mengalami gangguan pendengaran karena terlalu lama dan berlebihan terpapar suara keras.

“Saya pikir pada tingkat yang lebih luas, komunitas medis dan audiologi, serta masyarakat umum, tidak mengerti bahwa gangguan pendengaran yang signifikan bukanlah bagian dari penuaan yang sehat dan normal, Namun sebagian besar merupakan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan,” ujar Dr. Daniel Fink, Ketua Dewan Koalisi Tenang.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Berbahaya Bagi yang Punya Riwayat Sindrom Kebocoran Kapiler

Anak dan remaja yang menggunakan headphone atau earphone secara salah akan mengalami gangguan di usia pertengahan 40 tahun. Pendengaran mereka akan sama sulitnya dengan kakek nenek mereka sekarang yang berusia 70 sampai 80-an.

Lebih buruk lagi, gangguan pendengaran akan mempengaruhi komunikasi dan berkaitan dengan penurunan daya ingat pula.

NIH menjelaskan, gangguan pendengaran yang disebutkan di atas dapat dicegah sejak dini.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Bahan Alami Untuk Hilangkan Bruntusan Akibat Memakai Masker

Pertama, penggunaan headphone atau earphone dengan suara berkekuatan maksimal 70 dBA. Jika Anda kesulitan mengukurnya, suara harus dibuat menjadi 50 persen dari maksimal. Aplikasi pengukur suara juga dapat membantu hal ini.

“Suara pada atau di bawah 70 dBA, bahkan setelah paparan panjang, tidak menyebabkan gangguan pendengaran,” tulis NIH merujuk penelitiannya.

Kedua, orang tua dapat memantau penggunaan gadget dan headphone atau earphone pada anak. Sebaiknya, anak hanya dapat mengaksesnya paling lama satu jam.

Baca Juga: Jangan Panik dan Stay Safe, Begini Cara Membedakan Pasien Covid-19 Berdasarkan Tingkatan

“Gangguan (pendengaran) sangat buruk bagi anak-anak dan remaja karena mereka harus dapat mendengar untuk dapat belajar, bersosialisasi. Gangguan pendengaran berdampak pula pada perkembangan sosial dan keberhasilan pendidikan, serta pendapatan seumur hidup,” ujar Dr. Daniel Fink mengingatkan. ***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah