AS Meningkatkan Larangan Perjalanan ke 80 Persen Dunia

- 20 April 2021, 16:28 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Sumber: Pexels / @nappy/

SEPUTARTANGSEL.COM – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat akan meningkatkan panduan ‘jangan bepergian’ atau larangan perjalanan ke 80 persen negara di dunia.

Pengumuman ini disampaikan pada Senin, 19 April 2021.

Hal ini diakibatkan angka pandemi Covid-19 yang masih terus meningkat di beberapa negara Eropa.

Baca Juga: Mengaku Tak Pernah ke TMII, Goenawan Mohamad Ungkapkan Alasannya

Baca Juga: Kunjungi Gereja di NTT, Sekjen Gerindra Muzani Minta Agamawan Bantu Pulihkan Trauma Masyarakat

“Pembaruan ini akan menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah negara di Level 4: Jangan Bepergian, ke sekitar 80 persen negara di seluruh dunia,” ujar seorang yang mewakili Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

Departemen Luar Negeri sebelumnya mendaftarkan 34 negara sebagai bagian dari ‘Jangan Bepergian’.

Negara tersebut, antara lain Chad, Kosovo, Kenya, Brasil, Argentina, Haiti, Mozambik, Rusia, dan Tanzania. Dengan pengumuman 80 persen berarti akan ada tambahan hampir 130 negara.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri Iran Temui Presiden Joko Widodo Bahas Perluasan Hubungan Bilateral

Baca Juga: Wow, Menteri Perhubungan Targetkan Jutaan Kendaraan Listrik Beredar di Indonesia Pada 2030

Departemen Luar Negeri mengatakan, langkah yang diambil mencerminkan penyesuaian dalam sistem Penasihat Perjalanan Departemen Luar Negeri untuk lebih mengandalkan penilaian epidemiologi yang ada.

CDC sebagai Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS belum berkomentar.

Awal bulan April 2020, CDC sudah mengatakan bahwa mereka yang sudah mendapat vaksinasi penuh dapat dengan aman melakukan perjalanan di Amerika Serikat dengan risiko rendah.

Baca Juga: Pekan Mode Timur Tengah Umumkan Edisi Perdananya

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Gerakan #1JutaOrangBaik untuk Pelaku Ekonomi Kreatif

Meski demikian, Direktur CDC Rochelle Walensky tidak menganjurkan orang Amerika untuk melakukannya karena kasus virus Corona yang masih tinggi secara nasional.

“Kami tahu bahwa saat ini kami memiliki jumlah kasus yang melonjak. Saya akan menganjurkan untuk tidak melakukan perjalanan umum secara keseluruhan,” ujar Walensky.

“Kami tidak merekomendasikan perjalanan saat ini, terutama untuk individu yang tidak divaksinasi.” Ucap Walensky menegaskan penjelasannya.

Baca Juga: TNI: Vaksin Nusantara Sudah Mengikuti Kaidah Ilmiah

Baca Juga: Kagum Kenegarawan Ratu Elizabeth II Terkait Prokes, Rizal Ramli: Di Sini Malah Sok Kuasa

Dikutip dari Reuters, beberapa negara di dunia mengalami lonjakan kasus pandemi Covid-19. Kasus yang terakhir terjadi adalah di India. Pekan lalu, tercatat 103 kasus varian virus corona baru yang diketahui.

Untuk melindungi negaranya, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock telah menambahkan India ke dalam daftar merah pada Senin ini.

“Kami telah membuat keputusan yang sulit tetapi penting untuk menambahkan India ke daftar merah. Ini berarti siapa pun yang bukan penduduk Inggris atau Irlandia atau warga negara Inggris tidak dapat memasuki Inggris jika mereka telah berada di India dalam 10 hari sebelumnya,” terang Hancock. ***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x