China Dinilai Tidak Transparansi Data, Diplomat Amerika Serikat (AS): Perlu Penyelidikan Covid-19 Lebih Dalam

- 12 April 2021, 21:45 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken. /Foto: Reuters/Alexander Drago/

SEPUTARTANGSEL.COM - Sejak munculnya pandemi Covid-19 di belahan dunia, virus tersebut telah merenggut jutaan nyawa manusia.

Berbagai para ilmuwan masih terus melakukan penelitian terhadap virus mematikan itu.

Namun, sayangnya China telah dianggap gagal untuk memberikan akses kepada para ahli kesehatan global dalam rangka dapat menggali lebih dalam darimana asal muasal virus tersebut, yang justru membuat pandemi Covid-19 semakin memburuk.

Baca Juga: PGN Rugi hingga Rp3,8 Triliun, Nicho Silalahi: Mantap Pak Jokowi, Itu Prestasi Spektakuler, Patut Dibanggakan

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Pertama Ramadhan, 13 April 2021 Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi

Kekecewaan tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Minggu, 11 April 2021.

Sorotan tajam dari diplomat AS itu tampaknya juga didukung oleh anggota lain pemerintahan Joe Biden, lantaran menilai China yang tidak bersikap transparansi terhadap awal mula pandemi tersebut menginfeksi negaranya.

"China enggan untuk memberikan akses ke pakar kesehatan internasional atau berbagi informasi secara real time untuk memberikan data transparansi yang susungguhnya," ujar Blinken, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Reuters pada Senin, 12 April 2021.

Baca Juga: Sinopsis Film Gorgeous Tayang Malam Ini DI Bioskop TransTV, Aksi Jackie Chan Dan Qi Shu

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Sumber: REUTERS


Tags

Terkait

Terkini

x