Kisah Perjuangan Konselor Edukator Di Wilayah Sulit

- 21 Desember 2020, 13:45 WIB
Stephanie Amalia saat sedang memberikan materi.
Stephanie Amalia saat sedang memberikan materi. /Foto: Dokumen Médecins Sans Frontières/

Sinyal telepon tidak dapat diandalkan untuk berkomunikasi. Hal itu menyebabkan Stephanie Amalia dan tim MSF lainnya jika mencari perawat lokal maka harus mampir di setiap rumah untuk mencarinya.

Baca Juga: Pakar Epidemiolog UI Kritisi Vaksin Covid-19 yang Harus Berbayar

Baca Juga: Bertahan dari Covid-19, Kisah Dokter Twindy Rarasati

Atau untuk melihat apakah perawat telah memberi tahu mereka ke mana mereka akan pergi selanjutnya.

Bahkan Stephanie Amalia dan tim MSF meminta penduduk desa untuk memberi tahu perawat bahwa tim MSF sedang mencari mereka jika mereka berjumpa.

“Pengalaman saya mengunjungi desa mengingatkan saya, sekali lagi, bahwa Indonesia sangat besar. Ada begitu banyak hal yang perlu ditangani."

Baca Juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Berharap Penyintas Covid-19 Donorkan Plasma Darah

Baca Juga: Printer 3D Jadi Solusi Bagi Anak-Anak yang Lahir Tanpa Telinga di Australia

Hal itu membuat Stephanie Amalia menghargai kerja keras orang-orang yang rela bekerja di daerah terpencil.  

MSF dan tim fasilitas kesehatan binaan telah melakukan perubahan melalui unit layanan bagi remaja. Seperti dengan membantu dua klinik kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan remaja sejak 2018.

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini