Printer 3D Jadi Solusi Bagi Anak-Anak yang Lahir Tanpa Telinga di Australia

- 7 Oktober 2020, 16:19 WIB
Dokter Joe Dusseldorp atau dokter Joe menggunakan teknologi modern untuk menciptakan struktur telinga mengunakan printer 3D.
Dokter Joe Dusseldorp atau dokter Joe menggunakan teknologi modern untuk menciptakan struktur telinga mengunakan printer 3D. /Foto: A Current Affair/

SEPUTARTANGSEL.COM - Bocah usia empat tahun, Harriet Sanders, punya satu keinginan dalam hidupnya, yaitu memasangkan anting ke telinganya.

Tetapi, anak Australia ini tak mungkin mewujudkan keinginannya itu lantaran terlahir dengan mikrotia bilateral dan atresia.

Artinya, dia lahir tanpa telinga dan saluran telinganya di kedua sisi.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 7 Oktober 2020: Total 315.714 Positif, 240.291 Sembuh, 11.472 Meninggal

Mikrotia dan atresia adalah kondisi bawaan langka yang mempengaruhi satu dari setiap 10 ribu kelahiran.

Seperti dikutip Seputartangsel.com dari A Current Affair, orang tua Harriet, Anna dan Jay Sanders, tidak menyadari dia memiliki kondisi tersebut sampai dia terlahir.

Jay Sanders mengatakan,”Kami semua sangat bahagia memiliki bayi yang telah kami upayakan dengan keras ini. Dia mengerutkan kening, dan saya seperti melihat ke telinganya dan saya merasa tidak yakin apa yang sedang terjadi."

Baca Juga: Eddie Van Halen Meninggal Dunia, Ini Kebiasan dan Penyakit yang Dideritanya

Sampai saat ini, anak-anak yang mengalami hal ini harus menjalani operasi rekonstruksi ke Amerika Serikat dengan menelan biaya sangat besar.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x