Mengenal Perbedaan Swab Antigen, Rapid Test, dan Test PCR

- 25 November 2020, 20:42 WIB
Saat Habib Rizieq Shihab melakukan swab test dengan metode Polymerase Chain Reaction di Mass Testing Center, Mekkah Arab Saudi.
Saat Habib Rizieq Shihab melakukan swab test dengan metode Polymerase Chain Reaction di Mass Testing Center, Mekkah Arab Saudi. /Foto: Tangkapan layar Front TV/

SEPUTARTANGSEL.COM -  Tes cepat untuk menentukan status seseorang terinfeksi virus Covid-19 rupanya dapat dilakukan dengan berbagai metode.

Mulai dari swab antigen, rapid test, dan tes PCR, merupakan istilah-istilah yang sering muncul terkait uji Covid-19.

Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terinfeksi Covid-19 yang kini bisa diakses masyarakat di hampir semua fasilitas kesehatan dengan harga yang beragam pula.

Baca Juga: Komentari KPK Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo, Febri Diansyah: Kerja Luar Biasa

Baca Juga: Status Menteri Edhy Prabowo Belum Jelas, KKP: Mari Kita Menunggu Bersama

Penjelasan terkait tiga istilah tersebut mungkin sudah sangat sering kita dengar di media.

Namun tak ada salahnya jika kita membedah kembali perbedaan dari swab antigen, rapid test, dan tes PCR supaya tidak bingung, ketika akan memeriksakan diri.

Karena pandemi Covid-19 belum usai dan mengakibatkan tiap orang terus berusaha menerapkan protokol kesehatan di manapun, pasti metode tes tersebut akan dibutuhkan sewaktu-waktu.

Baca Juga: Tiongkok - Vatikan Sepakat Angkat Monsignor Thomas Chen Tianhao Sebagai Uskup Baru

Baca Juga: Soal Status Edhy Prabowo, Istana Tunggu Hasil Pemeriksaan KPK

Berikut ini adalah perbedaan metode swab antigen, rapid test, dan tes PCR:

1. Swab antigen

Swab antigen merupakan metode uji Covid-19 dengan pengambilan sampel di pangkal hidung dan tenggorokan.

Sampel diambil dengan swab test atau tes usap sehingga mirip dengan pelaksanaan tes PCR.

Adapun swab antigen bertujuan mencari protein yang terdapat di permukaan virus. Cara kerja ini berbeda dengan PCR test yang mencari material genetik pada virus Covid-19.

Baca Juga: Nah Loh! Hasil Tracing Lurah Petamburan, 38 Warga Positif Covid-19

Baca Juga: KPK Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo dan 16 Orang Lainnya, Ini Komentar Presiden Jokowi

Mekanisme swab antigen dikatakan tidak terlalu berat dengan bahan kimia lebih sedikit dibandingkan test PCR.

Hasil swab antigen lebih cepat keluar dibandingkan tes PCR, namun menurut sejumlah dokter dan pakar kesehatan, hasil dari metode ini tidak terlalu sensitif.

Pimpinan layanan penyakit infeksi Emory University Hospital di Atlanta mengatakan, swab antigen berisiko memberi hasil false negative dan false positive.

Baca Juga: Gerindra Parpol Paling Informatif Versi KI, Wapres: Elemen Penting Untuk Bebas dari Korupsi

Baca Juga: Modal NIK Dapat Bantuan Rp1 juta dari Kemendikbud, Ini Syaratnya

Risiko muncul jika reagen salah mengenali protein Covid-19 atau sama sekali melewatkannya.

Meski terbilang mendekati akurat, dokter akan menyarankan pasien tetap melakukan tes PCR usai swab antigen.

Apalagi, pada pasien yang hasilnya negatif tapi menunjukkan gejala atau berisiko terpapar Covid-19.

Baca Juga: Gila, Seorang Istri di Jaktim Sewa Pembunuhan Bayaran Untuk Habisi Suaminya

Baca Juga: Azka Corbuzier dan Kalina Ocktaranny Berbalas Caption di Instagram

2. Rapid test

Rapid test merupakan tes yang berfokus pada sampel darah. Metode ini biasa dilakukan lewat pengambilan sampel darah dari tubuh pasien.

Perlengkapan rapid test akan mengenali protein antibodi dalam sampel tersebut.

Antibodi adalah protein yang dibentuk sebagai bentuk perlindungan tubuh saat terinfeksi virus corona atau patogen lain.

Baca Juga: Soal Penangkapan Edhy Prabowo, Ini Kata Mahfud MD

Baca Juga: Perusahaan Farmasi Eropa Menemukan Vaksin Covid-19 Termurah

Artinya, rapid test sebaiknya diterapkan pada yang pernah terinfeksi.

Akurasi rapid test berisiko tidak akurat bila dilakukan pada yang belum pernah terinfeksi virus Corona. Apalagi tiap orang memberi respon antibodi yang berbeda saat menjani tes ini.

3. Test PCR

PCR atau Polymerase Chain Reaction adalah mekanisme membaca kode genetik pada sampel untuk mengetahui keberadaan Covid-19.

Baca Juga: KPK Tangkap Menteri KKP, Netizen: Jadi Menteri KKP Itu Berat, Biar Bu Susi Saja

Baca Juga: Tanggapi Wacana Pembubaran FPI Oleh TNI, Habib Rizieq: Ngak Apa-apa Dibubarin, Saya Bikin Lagi

Tes PCR merujuk pada Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Test PCR dilakukan dengan swab atau usap untuk mengambil sampel di pangkal hidung dan tenggorokan.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menganggap test PCR sebagai gold standard uji Covid-19.

Mekanisme test PCR menggunakan sampel RNA Covid-19 yang disalin balik untuk membentuk pasangan DNA.

Baca Juga: Bantuan Rp1 juta dari Kemendikbud, Bisa Didapat Dengan Masukkan NIK Ke Link Ini

Baca Juga: Mantan Panglima Gatot Nurmantyo: TNI Anak Kandung Rakyat, Jangan Ikut Pemimpin Pelacur Politik!

Salinan diperbanyak dengan PCR hingga terbentuk banyak rantai DNA, yang biasanya perlu waktu 6 jam hingga dua hari.

Tes PCR memang memberikan hasil paling akurat meski memerlukan waktu yang lebih lama.

Selain itu, tes PCR hanya bisa dilakukan tenaga yang sudah terlatih karena penggunaan teknologi dan berbagai reagen.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x