Bau Bayi Wangi, Ternyata Ini Manfaatnya

24 Februari 2021, 08:28 WIB
Ibu Senang Mencium Bayinya dan Ini Meningkatkan Ikatan Batin /Foto: Freepik dari Valuavitaly/


SEPUTARTANGSEL.COM – Harum yang berbeda akan dirasakan saat seseorang masuk ke dalam rumah dengan bayi baru dilahirkan. Bau bayi wangi tidak hanya tercium di badannya tetapi terasa dari jauh.

Bau wangi bayi tersebut, khas sekali. Hampir tidak ada parfum yang dapat meniru. Sama dengan kulit halus, mata cantik yang menggemaskan, dan semua yang ada pada diri bayi. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Menurut penelitian yang dilaporkan oleh Jurnal Frontiers Psychology pada tahun 2013 dan dikutip Seputartangsel.com, aroma khas bayi membuat banyak orang suka sekali menciumnya.

Baca Juga: Paspampres Kalah Didorong Emak-Emak yang Ingin Mengabadikan Presiden Jokowi dari Dekat, The Power of Emak-Emak

Baca Juga: Mulai 1 April Naik Pesawat Terbang Gak Perlu Tes Swab Antigen Lagi, Karena Ada Ini

Sesuatu yang sebenarnya sangat disarankan untuk dihindari. Bayi belum mempunyai daya tahan tubuh yang baik. Anda dapat menularkan berbagai penyakit dengan mudah lewat ciuman.

Kembali pada bau bayi wangi, ahli kimia Analitik di Monell Chemical Centre menyebutkan dalam jurnalnya. Bau bayi yang mempunyai wangi khas berasal dari kelenjar keringatnya.

Mengapa keringat bayi wangi sementara orang dewasa tidak?

Baca Juga: Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12, Persiapkan Tes Onlinenya Seperti Ini

Baca Juga: Ingin Daftar Kartu Prakerja, Begini Cara Daftarnya

Ternyata hal tersebut berkaitan dengan makanan.

Wangi bayi dibawa sejak masih dalam kandungan. Saat itu, makanannya berasal dari tali pusat. Sari-sari makanan terbaik diberi dari tubuh ibu.

Ketika sudah berada di dunia, perlahan wanginya berubah. Aroma wangi hanya bertahan 6 minggu.

Baca Juga: Kapolsek Kembangan Jakbar Bersama Tiga Pilar Kunjungi Pengungsian dengan Memanggul Gerobak Roti

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 Sudah Dibuka, Buruan Daftar

Seiring dengan waktu, pertumbuhan dan perkembangan menuntut bayi mengonsumsi berbagai makanan. Metabolisme tubuh bayi ikut berubah dan menyebabkan wangi tubuhnya ikut memudar.

Di dalam jurnal juga disebutkan adanya teori lain tentang wangi bayi.

Aroma khasnya berasal dari Vernix Casseosa. Zat yang berwarna kuning keputihan yang melapisi kulit dan kepala bayi ketika baru lahir.

Baca Juga: Dunia Rangkul Muslim Uighur dan Kaum Minoritas di Xinjiang, Menlu Wang Yi: China Tidak Pernah Lakukan Genosida

Baca Juga: Jokowi Akan Perluas Lumbung Pangan hingga 10 Ribu Hektare di Sumba Tengah, NTT

Orang Indonesia menyebutnya sebagai lemak bayi yang terbawa dari tubuh ibu.

Makin besar, lemak tersebut akan hilang dan digantikan dengan kulit halus menggemaskan.

Penelitian lanjutan dari Monell Chemical Centre menunjukkan manfaat kekhasan aroma bayi.

Baca Juga: Cair, Kemenag Pastikan Dana BOS untuk Madrasah Swasta Paling Telat Akhir Maret Langsung dari Pusat

Baca Juga: Hastag 'Menagih Janji Pak Lurah' Trending di Twitter, Netizen Kembali Ungkit Pernyataan Jokowi

Mencium aroma bayi menimbulkan rasa senang tersendiri bagi yang menciumnya.

Itu dikarenakan, mencium sesuatu yang wangi merangsang hormon dopamin di otak. Hormon ini meningkat lebih tinggi ketika mencium bau bayi dibandingkan aroma lain, seperti bunga.

Wanginya bayi membuat orang di sekitar ingin menyayangi. Ikatan antara ibu dan bayi lebih tinggi.

Baca Juga: Mantan Politisi Demokrat Ini Terang-terangan Bela Jokowi dan Salahkan Anies Baswedan Terkait Banjir Jakarta

Baca Juga: Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany Lantik 197 PPPK, Satu Diantaranya Usia 60 Tahun

Meski pekerjaan merawat bayi sangat berat, mayoritas ibu akan menyatakan bahwa itu adalah pengalaman terhebat dalam hidup. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler